61 TAHUN IMMIM: Tiada Henti Melangkah Pasti Membangun Negeri dan Berkhidmat untuk Umat
Oleh: Munawir Kamaluddin, Dosen UIN Alauddin
Di tengah perjalanan waktu yang terus berputar, di bawah cahaya keberkahan yang senantiasa menyelimuti, Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muttahidah (IMMIM) telah menapaki usianya yang ke-61.
Bukan sekadar bilangan tahun, melainkan jejak panjang sebuah perjuangan yang penuh dedikasi, komitmen, dan cinta yang tulus kepada umat. Pada 24 Januari 2025 yang bertepatan dengan 24 Rajab 1446 H, IMMIM kembali menyongsong hari bersejarahnya, merayakan milad dengan gemilang, dihadiri oleh Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. Fadjri Sjufri, M.Si. , unsur Forkopimda, Ketua MUI Sul-Sel, Ketua DMI Sul-Sel, Ketua NU Sul- Sel, Ketua Muhammadiyah Sul-Sel, ketua Musimat NU sul-Sel, Ketua Aisyaiah Sul-Sel, serta para tokoh masyarakat yang datang dari berbagai penjuru, bersatu dalam semangat kebersamaan yang suci. Tak terkecuali pengurus Dewan Kehormatan DPP IMMIM Ir. H. Andi Hery Iskandar, M.Si yang juga pejabat Walikota dimasanya.
Sebuah peringatan yang bukan sekadar seremoni, melainkan momentum refleksi atas pengabdian yang telah terukir, serta perayaan akan harapan yang terus menyala.
Acara yang dipenuhi dengan cahaya ilmu, cinta, dan apresiasi ini akan diwarnai dengan IMMIM Award, penghargaan yang diberikan kepada masjid-masjid yang telah menjadikan dirinya bukan hanya tempat sujud, tetapi juga rumah bagi umat, tempat jiwa-jiwa menemukan kedamaian, anak-anak menemukan harapan, dan lingkungan merasakan keberkahan demikian harapan Ketua Umum DPP IMMIM Dr. KH. Ishaq Samad , MA. yang juga WR.VI Universitas Muslim Indonesia ( UMI) Makasar.
Masjid-masjid yang ramah anak, yang membuka pintunya dengan senyuman bagi generasi penerus, yang mengajarkan kelembutan dalam kebaikan, serta yang peduli pada harmoni dengan alam, akan berdiri di podium penghormatan.
Sebab, masjid sejatinya adalah rahim peradaban, tempat di mana generasi tumbuh dalam kesalehan dan keilmuan. IMMIM dengan sepenuh hati mengapresiasi setiap upaya yang telah dilakukan oleh pengurus masjid dalam menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat, menjadikan masjid sebagai pusat cahaya yang tak pernah padam di tengah gelapnya zaman. Demikian Dr. KH. Ishaq Samad, MA. yang juga tetap aktif dalam berbagai ormas Islam tak terkecuali BASNAZ Provinsi Sul- Sel , Menabahkan dalam orasinya pada peringatan Milad IMMIM ke-61 tersebut.
IMMIM: Merangkai Keberkahan dalam Setiap Langkah
Sejak didirikan pada tahun 1964, IMMIM telah menjadi jembatan yang menghubungkan masjid dan mushalla di seluruh penjuru negeri, menyatukan dalam satu tekad: menyebarkan cahaya Islam ke seluruh lapisan masyarakat.
Dalam enam dekade perjalanannya, IMMIM telah hadir dalam berbagai bentuk pengabdian, membina, mendidik, dan mempersatukan umat dengan penuh kasih sayang.
Di tengah hiruk-pikuk zaman yang kian bergerak cepat, IMMIM tetap teguh dalam langkahnya, senantiasa berinovasi untuk menghadirkan manfaat bagi umat.
Melalui program Diskusi Bulanan IMMIM, yang telah berjalan sejak tahun 2001, para ulama, intelektual, dan tokoh masyarakat berkumpul, berbagi gagasan dan merumuskan solusi bagi tantangan zaman. Forum ini menjadi ladang ilmu, di mana suara-suara kebijaksanaan bertemu, membentuk harmoni pemikiran demi kemajuan umat.
Tak berhenti di situ, IMMIM juga merangkul dunia digital dengan menghadirkan platform tebarunya immim. Id , sebuah inovasi yang membuka pintu lebih luas bagi umat untuk terhubung dengan masjid dan kegiatan dakwah.
Kini, dalam genggaman tangan, umat dapat menemukan informasi tentang masjid, mengundang muballigh, hingga menggali ilmu-ilmu Islam yang memperkaya jiwa. Ini adalah langkah IMMIM untuk memastikan bahwa dakwah tak lagi terbatas ruang dan waktu, tetapi mengalir ke seluruh penjuru dunia. Demikian Intisari dari sambutan ketua Yayasan YASDIC IMMIM , Dr. Hj. Nur Fadjry Fadeli Luran, S.P, M.Pd.
Masjid: Titik Temu Iman, Ilmu, dan Kehidupan
IMMIM memandang masjid bukan sekadar tempat bersujud, tetapi titik temu iman, ilmu, dan kehidupan.
Oleh karena itu, pembinaan masjid dan mushalla menjadi salah satu pilar utama perjuangan IMMIM. Masjid yang baik adalah masjid yang ramah bagi siapa pun yang datang, anak-anak, remaja, orang tua, bahkan bagi lingkungan di sekitarnya.
Masjid Nurul Muttahidah IMMIM, yang berdiri megah di jantung Kota Makassar, adalah cerminan dari misi besar ini. Tidak hanya megah dalam arsitektur, tetapi juga kaya akan aktivitas yang menggugah hati dan mempererat persaudaraan.
Masjid ini menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan dakwah yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, menjadikannya rumah bagi setiap jiwa yang rindu akan kedamaian.
IMMIM percaya bahwa pengelolaan masjid yang profesional dan inklusif adalah kunci bagi kemajuan umat. Oleh karena itu, berbagai pelatihan dan pembinaan telah dilakukan demi menciptakan pengurus masjid yang tidak hanya memahami syariat, tetapi juga memiliki keterampilan manajerial yang mumpuni.
Inilah langkah nyata IMMIM dalam membangun peradaban berbasis masjid, peradaban yang kokoh karena dibangun di atas fondasi iman dan ilmu. Ditambahkan Dr. hj. Nur Fadjry Fedeli Luran, S.P ,M.Pd, yang kini aktif dalam berbagai kegiatan ormas keagamaan dan keummatan tak terkecuali selaku pengurus Dewan Pwndidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Eksistensi IMMIM: Cahaya di Tengah Tantangan Zaman
Di usianya yang ke-61, IMMIM tidak sekadar hadir sebagai saksi sejarah, tetapi juga sebagai aktor yang terus berperan aktif dalam dinamika umat.
Keberadaannya menjadi jawaban atas tantangan zaman, di mana kehidupan modern sering kali menjauhkan umat dari akar spiritualnya. IMMIM hadir sebagai penjaga nilai-nilai luhur Islam, memastikan bahwa setiap langkah umat tetap berada dalam naungan cahaya kebenaran.
Kolaborasi yang terus dibangun dengan pemerintah, lembaga keagamaan, dan berbagai organisasi masyarakat adalah bukti bahwa IMMIM tidak berjalan sendiri. Dalam setiap langkahnya, IMMIM selalu berusaha menggandeng semua pihak untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik. Tak terkecuali menghidupkan dan terus mesosialisasikan Pondok Pesantren Modern IMMMIM sebagai wadah pembentukan generasi emas mendatang yang saat ini santrinya telah tersebar keberbagai belahan berbagai negara dengan prestasi yang sanagat membanggakan. Hal ini Disamapaikan oleh Dr. Fathurrahim, MA. Selaku perwakilan Walikota Makasaar pada sambutannya diacara Milad IMMIM yang ke-61 tersebut.
Sejumlah Penghargaan yang akan diberikan pada Milad ke-61 ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga penyemangat bagi masjid-masjid lain untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi umat.
Karena sejatinya, penghargaan tertinggi bagi sebuah masjid adalah ketika ia mampu menjadi rumah yang nyaman bagi setiap hati yang mendambakan ketenangan, serta menjadi motor penggerak perubahan di masyarakat.
Karena itu, apresiasi kepada semua pihak yang terus mensupport DPP IMMIM agar dapat mengakselerasi sejumlah program-programnya dalam menghidupkan spirit kemasjidan dan keumatan. Begitu Prof. Dr. Hidayat Nur Said, MA dalam sambutannya selaku ketua Panitia peringatan Milad IMMIM ke-61 tersebut.
*Menatap Masa Depan dengan Optimisme*
Di usianya yang ke-61, IMMIM tidak akan berhenti. Justru, ini adalah awal dari perjalanan yang lebih panjang. IMMIM akan terus bergerak, menghadirkan inovasi, memperluas jangkauan, dan memperkuat peran masjid sebagai pusat peradaban Islam di Indonesia.
Seperti cahaya yang tak pernah padam, IMMIM akan terus menerangi jalan umat, menjadi saksi dari setiap do’a yang dipanjatkan, setiap langkah yang diambil, dan setiap usaha yang dilakukan demi kemaslahatan bersama.
Dengan tekad yang membaja dan semangat yang membara, IMMIM diharapkan melangkah menuju masa depan yang penuh harapan, membawa Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Terobosan dan sejumlah gagasan brilian yang telah dirintis IMMIM diharapkan pula mampu menjadi icon lembaga-lembaga Kemasjidan lainnya ditanah air untuk terus bergerak memberi arah yang jelas , sistimatis, terstruktur, dan tentunya realistis agar masjid menjadi pusat pembentukan karakter generasi mendatang.
Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry, M.Si. mengapresiasi acara milad IMMIM ke 61 tahun. Dimana, tentu sudah banyak kontribusi yang dilakukan oleh IMMIM sejauh ini. Salah satunya adalah bagaimana memakmurkan masjid, dan kita ingin agar semakin banyak organisasi seperti IMMIM yang berkomitmen kuat seperti ini.
Selain itu ke depan ada standar bagi para imam agar imam-imam yang ada di kampung-kampung bisa kita standarkan, supaya informasi dan pengetahuan yang sama dari level yang paling bawah hingga sampai ke level yang lebih tinggi.
Dengan kolaborasi yang sudah terjalin begitu lama dengan IMMIM dan Pemprov Sulsel, ia mengajak agar ada upaya yang dilakukan bagaimana generasi Gen-Z ini mau ke masjid. Himbauan sekaligus harapan Pj. Gubernur Sul-Sel Prof Dr. Ir. Fadjry Djufri, M.Si.
Sebelum acara peringatan Milad ke-61 IMMIM ditutup, sejumlah penghargaan diberikan kepada berbagai masjid yang telah melakukan optimalisasi perannya dalam pembinaan, pengelolaan, dan pelayanan umat.
Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas upaya masjid dalam menghadirkan program-program yang mampu membina masyarakat secara berkelanjutan dan menciptakan suasana yang kondusif bagi pengembangan umat.
Tak terkecuali, penghargaan prestisius IMMIM Award juga diberikan secara berkelanjutan kepada tokoh-tokoh besar dan berpengaruh yang telah melakukan berbagai terobosan dan kontribusi luar biasa bagi umat dan masjid. Pada tahun 2025 ini, penghargaan bergengsi dengan kategori Tokoh Nasional “Syaihul Muballighin” dianugerahkan kepada AG. KH. Drs. Muhammad Ahmad, yang dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam dakwah Islam dan penguatan peran masjid sebagai pusat pembinaan umat.
Penghargaan ini merupakan kelanjutan dari apresiasi IMMIM kepada para ulama besar sebelumnya, seperti:
1. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, yang dikenal sebagai pemikir Islam moderat dan pelopor gerakan inklusif di masjid.
2. Prof. Dr. KH. Quraish Shihab, MA, seorang cendekiawan Muslim yang karya-karyanya menjadi rujukan dalam tafsir dan dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin.
3. Prof. Dr. KH. Kamaruddin Hidayat, MA, yang telah berperan dalam pengembangan pendidikan Islam berbasis masjid dan pusat kajian keislaman.
4. Almarhum KH. Bakri Wahid, sebagai ulama panutan dan berdedikasi tinggi yang telah berjasa dan berkontribusi besar dalam pengembangan masjid dan pembinaan keumatan.
5. Almarhum AG. KH. Sanusi Baco, Lc, ulama kharismatik yang sepanjang hayatnya telah mendedikasikan ilmu, waktu, dan pikirannya demi kemaslahatan masjid, muballigh, dan umat Islam secara luas.
Penghargaan “Syaihul Muballighin” ini menjadi bukti nyata komitmen IMMIM dalam menghormati dan mengapresiasi peran para ulama yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk kemajuan dakwah dan pembinaan umat melalui masjid.
Pasa kesempatan Milad IMMIM yang ke-61 , Pj. Gubernur Sul-Sel , Prof Dr.Ir. Fadjry Djufri, M.Si, yang didampingi ketua 1 DPP. IMMIM yang sekaligus saat ini menjadi Warek 1 UIN Alaiddin Makasar Prof Dr. KH. Kamaluddin Abu Nawas , MA. menyerahkan penghargaan kepada Pemenang IMMIM Award dengan kategori masjid instansi atau perkantoran, yakni Masjid Nurul Iman yang terletak di Telkom.
Pemenang IMMIM Award untuk lima kategori:
1. Kategori masjid di Kota Makassar: Masjid Darul Muttaqin, Minasa Upa
2. Kategori masjid besar dan jami’: Masjid Bukit Baruga Antang
3. Kategori masjid instansi/perkantoran: Masjid Nurul Iman, Telkom
4. Kategori masjid Perguruan Tinggi: Masjid Nurul Ilmi UNM
5. Kategori masjid mall: Mushalla Trans Studio Mall
Pemenang IMMIM Award dari sisi aspek:
1. Kualitas & kapasitas sarana prasarana: Masjid Jabal Rahmah Komp Bumi Permata Hijau Lestari, Jl Hertasning
2. Organisasi dan Administrasi Pendanaan: Masjid Al-Istiqamah Komp Citraland Celebes
3. Pelayanan ibadah, sosial, pendidikan dan kesehatan: Masjid Nurul Jihad Komp IDI, Jl Pettarani
4. Segmentasi jemaah, partisipasi masyarakat & pengamalan nilai-nilai moderasi beragama: Masjid Mardhiyyah Jl Talasalapang
Di penghujung acara, da’i kondang Dr. H. Das’ad Latif, S.Ag, Ph.D., dalam tausiyahnya memberikan motivasi dan inspirasi bahwa IMMIM sebagai wadah muballigh dan pengelola masjid selama ini telah konsisten dalam memberikan pencerahan kepada umat. IMMIM juga secara sinergis telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama pemerintah dan organisasi masyarakat Islam lainnya, untuk mendorong agar masjid benar-benar menjadi pusat kegiatan pembinaan dan pemersatu umat.
Beliau menekankan bahwa masjid harus menjadi tempat yang ramah dan menyenangkan bagi generasi muda dan anak-anak Muslim. Diharapkan masjid dapat memberikan gambaran yang menggembirakan dan penuh kehangatan, sehingga mereka terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam memakmurkan masjid. Sebaliknya, beliau mengingatkan agar masjid tidak dijadikan tempat yang menimbulkan rasa takut dan kecemasan bagi generasi muda dengan narasi yang hanya berisi peringatan tentang azab, laknat, dan permusuhan. Masjid harus menyuarakan optimisme dalam beribadah, kebahagiaan dalam ukhuwah, serta konsistensi dalam membangun inklusivitas dan persaudaraan.
IMMIM terus berupaya menjadikan masjid sebagai pusat peradaban Islam yang dinamis, tempat di mana umat dapat menemukan solusi atas tantangan kehidupan modern dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan.
Menatap Masa Depan dengan Optimisme
IMMIM, di usianya yang ke-61, tidak akan berhenti. Sebaliknya, ini menjadi tonggak awal menuju visi yang lebih besar: Membingkai Persatuan Menuju Peradaban Islam Indonesia Emas. IMMIM akan terus bergerak, menghadirkan inovasi, memperluas jangkauan dakwah, dan memperkuat peran masjid sebagai pusat peradaban Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.
Selamat Milad IMMIM ke-61. Semoga IMMIM senantiasa menjadi cahaya yang menerangi jalan umat, menjadi penghubung bagi kebaikan, dan terus menginspirasi generasi demi generasi menuju peradaban Islam yang gemilang.# Wallahu A’lam Bishawab