Jadi Viral di Hari Tenang, Benarkah Foto Ahok Bersama Warga Keturunan Cina Bahas Pilkada DKI Seperti Anggapan Netizen?
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Pada hari pertama masa tenang Pilkada DKI Jakarta, Ahad (12/2/2017). Tiap calon gubernur DKI Jakarta punya cara sendiri menghadapi hari sebelum pencoblosan.
Masa tenang berlangsung mulai 12 Februari hingga 14 Februari 2017. Sebelumnya, KPU DKI Jakarta telah mengingatkan semua calon tidak boleh ada kegiatan kampanye di kurun waktu itu. Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan mengunjungi Museum Fatahillah bersama keluarga.
Cagub DKI nomor urut 1, Agus Yudhoyono berencana akan menunaikan ibadah umrah. Sedangkan Cawagub DKI Jakarta Sylviana Murni tetap di ibukota dan akan berdoa di Jakarta.
Sementara Ahok-Djarot akan mengisi kesibukannya dengan bekerja lagi di Gedung Balai Kota. Itu setelah Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyerahkan laporan singkatnya kepada Ahok.
Yang menarik dari netizen, adanya foto yang jadi viral di media sosial dari calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua yang juga patahan Ahok bersama warga keturunan Cina.
Dari fotonya, belum bisa dipastikan momen itu didapat hari ini, hari pertama tanpa kampanye ini. Bisa saja foto itu foto lama. Namun baru dipublikasikan, disebarluaskan oleh pihak tertentu. Entahlah.
Dari bagian belakang foto itu ada tulisan Cina dari kain berwarna kuning. Rdaksi lintasparlemen.com belum tahu apa maksud tulisan Cina itu. Intinya, pertemuan terbatas itu diikuti oleh masyarakat keturunan Cina.
Dari netizen ada yang berkomentar, orang Cina bersatu untuk memenangkan Ahok memimpin DKI Jakarta lima tahun ke depan. Sementara warga pribumi belum bisa bersatu.
“Ini bukti mereka (Cina bersatu) untuk memenangkan Ahok. Sementara kita orang pribumi, dipecah belah. Kapan merdekanya kita,” ujar salah satu netizen, Ahad (12/2/2017).
Sementara netizen yang lain hanya menanggapi foto itu dengan candaan, guyon. Ia menyebut warga keturunan Cina bersama Ahok itu lagi halal Bil halal.
“Seperti mereka lagi halal bihalal lebaran ketupat versi “Cap Gomeh Meh”. Coba lihat fotonya,” ujarnya.
Ada juga yang menyebut, pertemuan itu sebagai rapat khusus dan laporan rutin. ‘Menyampaikan laporan rutin,” kicaunya singkat.
Apapun dan kapanpun foto itu diambil mengundang tanda tanya kita. Ada apa dan mengapa warga keturunan itu? Meski kita buka ‘kepo’ ingin tahu semuanya. (HMS)
