Ya Ampun, AMPG Dizalimi
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Saat seluruh partai politik sedang berjuang memenangkan calonnya di Pilgub DKI. Malah di internal Golkar DKI terjadi riak-riak perpecahan.
Karena keputasan DPP Golkar mengundang tanda tanya, kenapa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta untuk kesekian kalinya melakukan perubahan kepengurusan? Para kader di akar rumput terus bertanya-tanya.
Yang menjadi persoalan kemudian, kepengurusan yang berubah-ubah itu belum juga dilantik, sejak Fayakhun Andriadi terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta. Itu terhitung sudah tiga kali terjadi pergantian pengurus, tapi belum juga dilantik.
Perubahan atau restrukturisasi ini memakan korban sejumlah kader terbaik AMPG DKI Jakarta dibuang dari kepengurusan. Kader terbaik Golkar DKI tidak hanya mendapatkan jabatan tak sesuai. Juga kepengurusan DPD Partai Golkar DKI Jakarta ini diamputasi.
“Itu berdasarkan surat keputusan (SK) DPP Partai Golkar nomor Kep-208/DPP/Golkar/II/2017 tentang pengesahan perubahan (Revitalisasi) komposisi dan personalia DPD Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta masa bhakti 2016-2020,” kata Ketua PP AMPG Guntur Setiawan seperti keterangan tertulisnya yang mengaku tidak diakomodir dalam Kepengurusan DPD I Golkar DKI, Jakarta, Ahad (19/2/2017).
Selain itu, nama Mochammad Ichsan Erwin sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga merangkap Ketua Pengurus Daerah (PD) Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) secara tiba-tiba menghilang.
Dalam SK dibubuhi tanda tangan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham itu, Ketua Biro Pemuda dan Olahraga dijabat oleh Laras Susiyanto. Padahal, Laras diposisikan oleh Ketua DPD Partai Golkar DKI, dibantu Yories Raweyei menginisiasi berdirinya lembaga baru bernama Satuan Tugas (Satgas) Brigade Beringin yang dipimpin oleh Avner Raweyai.
“Brigade Beringin berdiri tidak ubahnya, seolah ingin menyingkirkan peran AMPG. Padahal sesuai pedoman organisasi (PO) Partai Golkar, mendirikan Brigade Beringin melanggar AD/ ART partai,” ujar Guntur Setiawan.
Anehnya lagi, tokoh senior yang menjabat Ketua Harian PP AMPG Venno Tetelepta juga menghilang. Venno yang sebelumnya dipercaya sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPD I Partai Golkar Jakarta.
Namun, dalam SK DPD I Partai Golkar Nomor Kep-47/DPD-I/Golkar/D/II/2017 yang ditanda tangani Ketua Fayakhun Andriadi dan Sekretaris Basri Baco menghilang.
Saat kontributor lintasparlemen menghubungi Venno, malah Venno mengaku kaget dan tidak tahu perihal tersebut.
“Kalau soal itu saya belum tahu. Karena saya tidak pernah diberitahu. Bisa saja saya diganti. Nanti saya cek SK-nya lagi,” kata Venno ujar Venno.
“Saya akan bawa ini ke mahkamah partai ” ujar Guntur Setiawan.
“Partai Golkar DKK saat ini seperti kehilangan peran dalam memenangkan calon yang diusung pada pilkada. Terlihat dari perolehan suara Basuki-Djarot yang tidak sesuai harapan. Ini salah satu bukti jelas dan nyata bahwa Ketua DPD Golkar DKI harus dievaluasi dan koreksi,” jelas kader Golkar lainnya M.Ichsan Erwin secara terpisah.
Karena itu, Ichsan mendukung penuh rekomendasi PP AMPG untuk segera membekukan DPD Golkar DKI, dan mempersiapkan Musdalub segera digelar. (Lintang)