Islam Ramah untuk Indonesia Berkeadaban
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Didasari oleh keprihatinan dengan kondisi dakwah saat ini yang penuh hujatan dan caci-maki. maka Lembaga Dakwah PBNU mengadakan rakernas untuk merumuskan konsep dakwah ramah dan strategi dakwah di Era digital di Ponpes Luhur Al-Tsaqafah, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2017) kemarin.
LD-PBNU memandang, akhir-akhir ini kebhinekaan dan rajutan kebangsaan terusik oleh cara dakwah sebagian kelompok Islam yang berisi fitnah, hujatan, dan ujaran kebencian, terutama di media sosial.
Dakwah yang disampaikan oleh sekelompok umat Islam belakangan ini tidak lagi menjadi penyejuk, tapi telah menjadi medan untuk saling menghujat antarsesama.
Dakwah bukan lagi merangkul, tapi memukul; bukan lagi ramah, tapi marah.
Alhamdulillah, Rakernas Lembaga Dakwah PBNU yang dihadiri oleh 34 Pengurus Wilayah LDNU se-indonesia telah selesai jam 20.00 WIB tadi.
Rakernas ini merupakan lanjutan dari workshop sebelumnya pada tanggal 11 Februari di gedung PBNU guna merumuskan Pedoman Dakwah Islam Nusantara, Strategi Dakwah di Era Digital, Dakwah Kebangsaan, dan beberapa rekomendasi lainnya.
Nah, di Rakernas ini rumusan-rumusannya disahkan, sekaligus konsolidasi organisasi terkait problem-problem Dakwah di masing-masing daerah.
Di dalam rakernas itu juga, LD-PBNU me-launching web dakwah NU yang beralamat di www.dakwahpbnu.id yang akan menyajikan content-content dakwah ramah, inspiratif, dan membangun.
Ke depan, LD-PBNU akan bersinergi dengan beberapa kementerian untuk mengembangkan dakwah ramah, antara yang sudah siap adalah: Kementerian agama, Kementerian Sosial, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta Bursa Efek Indonesia untuk mengembangkan pasar modal syariah.
Rakernas ini benar-benar luar biasa karena dihadiri lengkap oleh Rais Am Ma’ruf Amin dan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj serta menteri agama, Lukman Hakim Saifudin.
Bahkan secara jelas Menteri Agama menyatakan siap mendukung penuh LD-PBNU dalam mengembangkan dakwah ramah.
Semoga LD-PBNU betul betul memberikan manfaat dan corong dakwah utama NU, dan semoga semakin maju di bawah kepimpinan KH. Maman Imanul Haq. Amien (Imad)