Bikin Malu, Dua Orang Indonesia Ini Ditahan Di Arab Saudi karena Jadi Calo Hajar Aswad
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Ada-ada saja kelakuan kedua warga Indonesia yang menyelenggarakan umrah ini. Yakni Sudiyono dan Eko Kurnia ditangkap oleh aparat kepolisian Arab Saudi karena menjadi calo Hajar Aswad di sana.
Kelakuan Sudiyono dan Eko ini tak patut ditiru. Bukannya ibadah, eh malah kelakuannya sangat memalukan bangsa Indonesia di sana, saat kuota haji untuk di Indonesia tahun 2017 sudah mendapatkan tambahan dari Pemerintah Arab Saudi.
Kedua warga Indonesia itu, Sudiyono dan Eko Kurnia mungkin selama di tanah air menjadi calo. Sehingga kebiasaan itu terbawa ke Makkah selama menjalan ibadah umrah.
Sesuai informasi yang dihimpun fajar.co.id, kedua jamaah umrah itu ditangkap karena menjadi calo Hajar Aswad dan Hijir Islamil selama melaksanakan umrah di Tanah Suci.
Sudiyono dan Eko, kedua jamaah umrah itu berasal Balikpapan, Kalimantan Timur itu ditahan pihak kepolisian Arab Saudi sejak Senin (20/2/2017) lalu.
Cerita awalnya, keduanya Sudiyono dan Eko Kurnia berangkat ke tanah suci Arab Saudi dengan menggunakan jasa resmi dan sah atas nama Travel Iman Arafah, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Menurut informasi, Sudiyono dan Eko adalah bagian dari 74 orang rombongan umrah gabungan dari Balikpapan, Samarinda, dan Tanah Grogot. Dan keduanya diduga menjadi calo nekad dari Hajar Aswad dan Hijir Ismail selama beribadah umar di Masjidilharam.
Adapun pemimpin rombongan mereka atas nama Nur Asiah, seorang wanita, sekaligus disebut-sebut sebagai pemilih Travel Iman Arafah tersebut.
Rombongan umrah dari Balikpapan ini berada di Madinah selama tiga hari. Dalam rombongan ini ada dua paket yang berangkat 9 Februari lalu, yaitu paket 9 dan 13 hari.
Bagiamana dengan Sudiyono dan Eko yang ditahan oleh polisi Saudi? Ternyata keduanya termasuk pada rombongan paket yang 9 hari saja.
Rombongan dalam dua paket itu, mereka berada di tanah Nabi untuk melaksanakan rukun umrah; tawaf dan sai.
Sementara sesuai pengakuan salah satu saksi mata, Helmiah mengungkapkan, Sugiyono dan Eko tidak sebagai calo seperti yang dituduhkan. Keduanya hanya ingin membantu jamaah berusia renta menuju hajar aswad.
“Saya dengan Pak Sugiyono dan Pak Eko satu rombongan. Keduanya belum bisa pulang karena ditangkap polisi do Jeddah dan dituduh menjadi calo Hajar Aswad,” ujar Helmia.
Kronologi penangkapan bermula saat ribuan jemaah umrah sedang berdesak-desakan ingin mencium hajar aswad dan hijir ismail. Namun, keduanya membantu satu-per satu jemaah untuk mendekati Hajar Aswad. Polisi Arab melihat kejadian itu, ia langsung menangkap keduanya.
“Mereka (Sudiyono dan Eko) sejatinya sudah kembali ke Indonesia 17 Februari 2017 lalu. Terkait kronologis kami belum belum mendapatkan informasi pastinya dari Arab Saudi. Sementara rombongan umrah yang sudah tiba baru-baru ini belum memberikan informasi kepada kami. Barangkali mereka pada sibuk karena kejadian itu,” jelas Adhitya Chilton, salah satu karyawan Travel Iman Arafah.
Apa reaksi Kementerian Agama Balikpapan, Kalimatan Timur setelah mengetaui kejadian ini?
Kepala Seksi Pelayanan Ibadah Haji dan Umrah Shaleh mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum tahu ada jemaah umrah dari Balikpapan mendapatkan masalah di Arab Saudi karena menjadi calo Hajar Aswad sehingga diamankan oleh pihak kepolisian.
Shaleh mengaku, pihaknya hanya sebagai pemantau penyelenggara haji dan umrah di Balikpapan. Terkait ada masalah hukum selama menjalan ibadah di Makkah itu kewenangan pusat.
“Kami di sini cuma memantau saja. Kalau soal mencabut izin, itu kewenangan pusat. Kalau soal kasus jemaah yang ditangkap ini kami belum tahu sama sekali beritanya. Kami belum diinformasikan,” ujar Saleh. (HMS)