Politisi Senayan Asal Nias Ini Minta Bupati Jelaskan Tujuan Ciuman Massal di Depan Umum
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Anggota Komisi II DPR RI Daerah Pemilihan (Dapi) Sumatera Utara II Suasana Dachi ikut mengecam aksi ciuman massal yang gelar oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat merayakan hari kasih sayang (Valentine day) 14 Februari di Nias Selatan lalu.
Menurut Suasana, aksi ciuman massal di depan umum itu adalah budaya Barat, bukan budaya Timur termasuk Nias. Bagi Suasana yang juga politisi asal Nias ini, aksi cium massal di depan publik adalah bukan budaya dari Nias itu sendiri.
Karena, lanjut Suasana, ciuman massal di depan umum perilaku tak senonoh dan bagian dari kasus asusila yang klarifikasi dari kepala daerah dalam hal ini Bupati Nias Selatan mengintruksikan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Negeri Sipil melakukan perilaku diluar dari Budaya Nias.
“Kita minta kejelasan atau klarifikasi kepala daerah untuk menjelaskan apa tujuan mengintruksikan pada ASN dan PNS melakukan ciuman massal di depan umum itu,” kata Suasana pada lintasparlemen.com di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2017) kemarin.
Menurut Politisi Gerindra itu, ciuman massal itu telah menjadi isu nasional, bahkan banyak dari netizen memiliki pandangan yang negatif terkait dengan perilaku itu. Padahal, terangnya, ciuman di depan umum meski dengan suami istri, juga bukan dari budaya Nias.
“Sehingga berdampak luas, kasus ini sudah menasional sudah menjadi masalah atau perbincangan nasional. Sehingga memunculkan asumsi negatif dari masyarakat luar kalau Nias Selatan. Karena itu segera Bupati menjelaskan duduk masalahnya,” jelasnya.
Suasana menyampaikan, jika bupati itu yang terlibat langsung pada kegiatan itu. Maka Mendagri harus bersikap tegas, jika perlu memerosesnya karena telah mencoreng nama baik Nias.
“Kita belum tahu, Apa Bupati yang inisiatif. Kalau benar ini kita minta pemerintah, dalam hal ini Mendagri menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya. (Mario)