‘Pelajar Ikut Tawuran Rata-rata Konsumsi Narkoba’
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Kabid Kewaspadaan Kebangpol Provinsi DKI Jakarta Drs. Primus Wawo, MSi memimpin rapat “Koordinasi Penanganan Tawuran Pelajar di Ibukota Jakarta” bertempat di Ruang Rapat Bakesbangpol Provinsi DKI, pukul 13.30 – 16.00 WIB, Jumat (3/2/2017) kemarin.
Hasil penelusuran BNNP DKI Jakarta, mayoritas pelajar di Jakarta ikut aksi tawuran menggunakkan narkoba. Di bawah pengaruh narkoba itu, para pelajar berani melakukan aksi kriminal tersebut.
Kesempatan itu juga dihadiri Aspem Pemkot Adm. Jaktim Drs. Abdul Kohar, MSi, Kasubbid SMK Dinas Pendidkan Drs. Junaedi, unsur Dinas Pemuda dan Olahraga, Satpol PP, Biro Kesos, Biro Dikbintal, Para Kabid Bakesbangpol, Para Kepala Suku Bakesbangpol Kota, Ketua FKUB DKI Jakarta Drs Syarif Tanuwijaya MAg, Unsur FKPT DKI Jakarta, Kabid Pembinaan BNNP DKI Jakarta Dra. Maria Dolorosa, MSi, dan undangan lainnya.
Seperti diwartakan, akibat tawuran pelajar itu memakan 1 korban jiwa dari siswa SMK Bundo Kandung. Korban tewas secara mengenaskan akibat bacokan celurit. Adapun motif tawuran itu belum diketahui secara pasti, disinyalir akibat aksi balas dendam sebelumnya.
Menurut Primus, dari hasil pengamatan dan pemantauan kasus tawuran pelajar itu dilatari oleh beberapa faktor. Primus menilai, kasus tawuran pelajar di tempat itu telah lama terjadi
“Namun yang paling dominan yakni saling dendam dan intimidasi yang dilakukan oleh para senior serta sebagian pengalihan adanya transaksi narkoba, dan lain-lainnya. Bakesbangpol akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta masyarakat agar melakukan deteksi dini, lapor dini dan cegah dini terhadap gejala akan terjadinya tawuran pelajar,” jelas Primus.
Primus meminta peran serta Komite Sekolah untuk mencegah terjadinya tawuran pelajar. “Komitmen orangtua siswa untuk mengawasi anak-anaknya serta menerima konsekwensi hukum jika anaknya melakukan kriminalitas terutama terlibat tawuran pelajar,” ujarnya.
Sementara Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta Drs. Maria Dolorosa MSi menyampaikan para pelaku tawuran mayoritas pengguna narkoba atau terpengaruh obat terlarang.
“Itu berdasarkan hasil kajian bahwa orang yang terpengaruh narkoba atau obat terlarang akan melakukan aksi nekat atau kriminal tanpa rasa takut atau bersalah,” kata Maria.
Karena itu, Maria berharap dilakukan pemeriksaan tes urin pada para pelajar terutama yang terindikasi sebagai pelaku tawuran.
“BNNP siap mendukung Pemda DKI untuk melakukan tes urin bagi pelajar agar dapat diketahui yang menggunakan narkoba atau sejenisnya,” papar Maria.
FKUB DKI Jakarta oleh Drs. Syarif Tanuwijaya, MSi sangat mendukung rencana program pencegahan tawuran pelajar tersebut.
“FKUB DKI Jakarta akan membuat program pendidikan dan pembinaan terhadap masyarakat, khususnya pelajar melalui para tokoh agama di kelurahan masing-masing,” pinta Syarif.
Syarif menyampaikan, sekolah yang kerap terjadi tawuran akan diberi program yang diberinama SABDA (Sekolah Antar Budaya dan Agama). Rencananya, FKUB DKI akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait atas program pembinaan terhadap para pelajar itu.
Sebagai informasi, hasil rakor ini akan dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta sebagai bahan rumusan dan pengambilan kebijakan dalam penanganan tawuran pelajar di Ibukota Jakarta. (SO3)