MUI Apresiasi Banyuwangi Kembangkan Pariwisata Syariah

 MUI Apresiasi Banyuwangi Kembangkan Pariwisata Syariah

Wakil Ketua Umum MUI yang juga Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PPP Zainut Tauhid Sa’adi.

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan apresiasi kepada Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi yang telah mengembangkan pariwisata syari’ah dengan meresmikan Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, menjadi wisata Syariah Beach.

Seperti diberitakan sejak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meresmikan Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, menjadi wisata Syariah Beach hingga saat ini sudah ada 2000 pengunjung yang datang pada liburan akhir pekan lalu.

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi mengungkapkan, destinasi pariwisata semacam itu bisa dijadikan role model untuk dikembangkan di daerah lainnya di Indonesia.

“Kebutuhan masyarakat untuk tempat wisata yang memenuhi ketentuan syariah sangat besar. Hal ini disamping merupakan peluang bisnis yang bagus, juga bisa menepis image bahwa tempat wisata itu identik dengan tempat maksiat, mesum dan berhura-hura,” jelas Zainut seperti keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (8/3/2017).

“Jadi Pemerintah atau pemerintah daerah harus bisa menangkap peluang bisnis ini dalam rangka menggenjot program pariwisata nasional. Pariwisata syariah adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata syariah merujuk pada ajaran agama Islam,” sambung politisi PPP ini.

Salah satu contoh dari bentuk pelayanan ini misalnya hotel yang tidak menyediakan makanan yang mengandung babi atau minuman yang mengandung alkohol, memiliki kolam renang serta fasilitas spa yang terpisah antara pria dan wanita.

Selain hotel, lanjut Zainut, transportasi dalam industri pariwisata syariah juga harus memakai konsep Islami. Penyedia jasa transportasi, biro travel wajib memberikan kemudahan bagi wisatawan muslim dalam melaksanakan ibadah selama perjalanan.

“Kemudahan ini bisa berupa penyediaan tempat sholat di area wisata, tidak adanya makanan atau minuman yang mengandung alkohol, babi dan makanan haram lainnya dan adanya hiburan yang tidak sesuai dengan syariat Islam,” paparnya.

Zainut menilai, pariwisata syariah seperti ini jika dikelola dengan baik akan menjadi alternatif yang cukup menjanjikan bagi dunia industri pariwisata di Indonesia.

“Banyuwangi dekat dengan Bali, yang kini dikunjungi Raja Salman dan rombongan. Tim Raja Salman sebaiknya juga menyeberang ke Banyuwangi, untuk menjajaki peluang investasi bidang pariwisata dan ikutannya, terutama wisata syariah, di kawasan yang tengah tumbuh pesat tersebut,” pungkasnya. (HMS)

Facebook Comments Box