Peduli Rakyat, Anggota DPR Ini Bantu Bocah 9 Tahun Hidup Sebatang Kara
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Bocah sembilan tahun bernama Irfan yang hidup sebatang kara di Provinsi Banten. Ia kali pertama ditemukan oleh petugas Polsek setempat di sekitar Stasiun Serpong.
Irfan terlunta-lunta karena ibu dan bapaknya juga kedua kakaknya tewas akibat kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu.
Alhamdulillah, Irfan masih beruntung. Kini dititipkan di rumah singgah milik Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan, Banten.
Melihat kondisi itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong yang menangani soal sosial memberi bantuan pada bocah Irfan itu di rumah singgah, Senin (6/3/2017) lalu.
Seperti rilis yang disampaikan Ali, Irfan berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Sementara kecelakaan yang menimpa keluarganya terjadi di Pekalongan. Kenapa Irfan bisa ditemukan di Banten?
Ali mengatakan, Irfan menumpang bus seorang diri dari Pekalongan hingga tiba di Tangsel. Saat Ali menceritakan nasib keluarganya, Ali sebagai wakil rakyat yang dikenal populis ini sempat meneteskan air mata.
Alasan itu pula Ali memberikan bantuan pada Irfan secara materi agar bocah malang itu bisa langsung kembali ke kampung halamannya di Pekalongan.
“Saya ingin bantu Irfan pulang ke Pekalongan. Semoga ia bisa bertemu lagi dengan keluarga serta para tetangganya di kampung halaman,” cerita Ali.
Pada berkunjung ke rumah singgah itu, Ali sempat bertemu dengan seorang ibu yang baru saja melahirkan. Sang ibu mengaku korban kekerasan dalam rumah tangga dan melarikan diri dari rumah.
Saat berbincang dengan politisi PAN itu, sang ibu mengaku melarikan diri dari rumah karena tak tak tahan dengan kekerasan yang dilakukan oleh sang suami.
“Kita juga kasihan dengan mereka. Termasuk juga seorang ibu tua yang tinggal di sini karena tak diurus oleh anak-anaknya. Ia tinggal sendiri dan keluar dari rumah tinggalnya untuk mencari penghidupan sendiri,” terang kader Muhammadiyah ini.
Ali menyayangkan kondisi rumah singgah yang terletak di Tangsel itu tidak layak ditempati, perlu direnovasi. Mayoritas penghuni singgah tersebut dari kasus sosil kemanusiaan.
“Atas temuan ini, kita akan membawanya pada rapat Komisi VIII DPR nanti. Dan rencananya akan kita bahas bersama dengan kementerian untuk membantu rumah singgah Tangsel itu untuk direnovasi,” pungkasnya.