Diguncang Kasus Pesta Sex, Gereja Italia Heboh!!!
VATIKAN, Lintasparlemen.com – Apa jadi jika pemuka agama yang dipercaya umat menjaga moralitas? Bagaimana jadinya jika pemuka agama sekaligus penyeru pada jalan yang lurus melakukan praktik asusila?
Namun hal itu terjadi di Italia. Seperti dilansir oleh Usatoday, Kamis (9/3/2017) lalu sejumlah pastor di Italia diduga kuat terlibat pesta seks, pembuatan video porno, dan prostitusi. Astagfirullah aladzim.
Tentu publik italia bahkan dunia digemparkan oleh perilaku para pastor gereja yang diketahui terlibat kasus asusila. Apalagi Gereja Katolik Vatikan sebagai pusat gereja katolik seluruh dunia.
Kejadian itu diduga kuat dilakukan dalam Gereja Santa Maria Degli Angeli, yang terletak di bagian selatan Kota Naples. Parahnya lagi banyak pastor di gereja itu disebut-sebut menginisiasi pesta seks homoseksual.
Bahkan, sejumlah pastor diklaim menggunakan fasilitas internet guna mencari pria yang bisa dibayar sebagai partnernya dalam pesta itu.
Bagaimana kejadian itu bisa diketahui publik? Usut punya usut, ternya ketika sepucuk surat yang ditulis orang tak dikenal sampai ke kantor keuskupan Vatikan.
Di mana dalam surat itu disebutkan seorang reverend atau dikenal sebagai anggota pastor bernama Mario D’Orlando, diduga terlibat aktif dalam pesta seks sejenis itu. Data itu menguatkan aksi tersebut dilakukan oleh beberapa pastor.
Sesuai bukti yang ada dalam surat itu, Uskup Besar Kota Naples Kardinal Crescenzio Sepe mengajukan gugatan terhadap D’Orlando. Akan tetapi dalam persidangan pengurus gereja, sang pastor membantah seluruh tuduhan itu. Kenapa?
Berbeda dengan aksi asusila yang terjadi di Kota Padua. Seorang Reverend yang bernama Andrea Contin (48) melalui persidangan terancam dipecat setelah diduga terlibat kuat aksi pesta seks di sebuah resor di Paris, Prancis.
Akhirnya Contin diberhentikan sementara dari tugas pelayanannya di San Lazzaro usai tiga wanita cantik yang mengaku sebagai pacarnya. Bukan itu saja 3 wanita cantik itu mengadukan perbuatan Contin yang tidak senonoh itu pada Usup Padua, Claudio Cipolla.
“Ini sungguh tak masuk akalku. Namun, kasus itu telah menunjukkan perilaku (sejumlah) pastor yang tidak bisa diterima oleh Gereja Katolik ataupun sebagai manusia biasa atas kelakuannya,” terang Cipolla.
Atas kejadian memalukan ini, Cipolla mengungkapkan bahwa Sri Paus Fransiskus sudah menelepon dirinya secara pribadi.
Di dalam sambungan telepon, Sri Paus meminta Cipolla tetap kuat untuk dan konsisten dalam menyelesaikan seluruh gejolak yang dibuat pastor bawahannya tersebut.
Sementara Alberto Melloni, Profesor Ilmu Sejarah Gereja dari University of Modena and Reggio Emillia menanggapi kejadian aksi skandal asusila itu sudah biasa di kalangan pastor Italia. Tidak perlu kaget dengan aksi itu, alias bukan hal luar biasa di lingkungan gereja Italia.
“Karena tidak ada dosa yang tak dilakukan orang-orang di lingkungan gereja. Skandal-skandal itu tampak normal bagiku,” terangnya seperti dikutip dari konfrontasi.
Dari kasus asusila ini bukan hal baru di kalangan pastor. Dan ini sebenarnya adalah tugas yang konsern Paus Fransiskus selama menjabat. Bahkan sepekan sebelum maraknya berita ini, Paus Fransiskus sudah memperingatkan anggota kepastoran Italia untuk melawan setiap godaan yang ada di lingkungan gereja.
“Godaan itu selalu hadir dalam setiap kehidupan kita semua. Karena tanpa ‘godaan’ itu, anda tidak bisa mendapat kemajuan dalam hal keyakinan iman kalian,”pesan Paus.