Djarot Dihadang, BMI: Mereka Akan Berhadapan dengan Kami
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Banteng Muda Indoennsia (BMI), Haji Antoni Wijaya mengatakan pihaknya siap berhadapan dengan siapapun yang mencoba menghalang calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
“Kami mengecam keras tindakan sejumlah kelompok yang menghadang Pak Djarot saat menghadiri undangan peringatan Supersmar di Masjid At-Tin, Sabtu lalu. Siapapun yang coba menghadang dan menghalang-halangi pak Djarot, mereka akan berhadapan dengan kami dan kami siap pasang badan,” jelas Antoni melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (13/3/2017).
Antoni mempertanyakan soal keimanan dari sekelompok orang terkait bagaimana ulah, sikap, perkataan, dan perilaku dari sejumlah kelompok oknum umat Islam tersebut terhadap Pak Djarot saat beliau menghadiri acara dzikir tersebut.
“Mereka itu Islam apa? Perlu dipertanyakan keislamannya, atau jangan-jangan malah penyembah setan, Islam tidak begitu, di mana akhlakul karimah-nya” tegas Antoni.
Antoni mengatakan, Islam itu adalah agama rahmatan lil ‘alamin, agama yang mengajarkan kebaikan kepada siapapun, sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
“Islam tidak menganjarkan kebencian, apalagi peemusuhan,” tandasnya.
Seperti diketahui, Djarot Saiful Hidayat yang pada Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 berpasangan dengan Basuki Tjahaya Purnama, mengaku diundang secara resmi oleh panitia peringatan Supersemar itu.
Djarot yang mendapatkan undangan resmi (VIP) dari panitia, saat kedatangannya di mesjid At-Tin yang berada di kawasan Taman Mini, Djarot mendapat serangan verbal berupa teriakan dan cemoohan dari sejumlah peserta acara itu dan bahkan sempat dilarang memasuki tempat acara.
Kader PDIP itu hadir dengan selamat dan bertemu langsung dengan Mbak Titiek Soeharto selaku shohibul hajat di Masjid At-tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
“Perhatikan, Pak Djarot mendapatkan pengamanan yang simpatik dari Laskar FPI dan Laskar Jawara,” tulis seorang nitizen yang kebetulan hadir pada acara itu yang dikutip lintasparlemen.com dari Facebook.
Menurut nitizen itu, aksi spontan dari jamaah yang lebih dulu datang menyoraki Djarot bisa dimaklumi meski tak bisa terulang lagi. “Mungkin mereka kesal karena Calon Gubernur yang juga pasangan Djarot telah dinilai para jamaah itu menistakan ayat suci mereka,” ujarnya.
Namun, Djarot berhasil masuk memenuhi undangan itu. Alhamdulillah semua berjalan damai dan aman. Semua ini adalah dinamika. (Panji)