Ahok Disebut Pemecah Belah, Netizen Ikut Salahkan Ahok!
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Salah satu alumni SMA 7 Gambir, Jakarta ‘curhat’ di akun resmi Facebooknya. Ia adalah Geisz Chalifah.
Menurut Geisz, pertemanan yang terjalin apik puluhan tahun lama itu sekarang ini rusak terporak-poranda karena telah terkotak-kotak diakibatkan figur Ahok yang telah didakwah sebagai penista agama di Kepulauan Seribu.
Geisz Chalifah menceritakan para alumni SMA 7 Gambir Jakarta selama ini, sebelum Pilkada DKI Jakarta digelar hidup dengan damai dan rukun. Namun saat momen Pilkada DKI Jakarta dengan simbol kotak-kotaknya datang, keharmonisan dan ikatan kekeluargaan berubah menjadi perpecahan.
“Saya alumni SMA 7 Gambir Jakarta. Di Lingkaran Alumninya terkenal kompak, ada kegiatan besar tiap tahun yang dilakukan oleh Sevenist dan ribuan orang kumpul di acara tahunan itu. Di tiap angkatan memiliki berbagai kegiatan sendiri juga berbagai group WA yang isinya kadang bercanda kadang menginisiasi program atau beragam info dari media online,” jelas Geisz.
Yang menjadi masalah menurutnya kemudian, saat beberapa alumni yang tergabung sebagai pengurus Sevenist hadir di acara kampanye pasangan Ahok-Djarot di Citos. Kemudian berfoto di depan poster bertuliskan SMA 7 dengan baju kotak-kotak lengkap nomor urut 2.
“Foto-foto itu di-upload ke Facebook, tentu spontan puluhan suara protes bermunculan disebabkan foto pendukung Ahok itu. Hingga ketua umum sevenist turun tangan untuk menyelesaikan itu. Itu terjadi karena banyak yang tak sudi nama sekolahnya ditampilkan untuk mendukung Ahok,” cerita Geisz yang juga alumni HMI ini.
Ia juga menceritakan, group WA angkatan lainnya juga bernasib sama. Di mana group itu dibubarkan karena terjadi pertentangan keras di antara para penukung calon di putaran pertama antara, pedukung Agus, lalu pendukung Anies dan kemudian muncul pendukung Ahok yang dikenal panatik.
“Pertentangan sebatas soal Ahok dan kasusnya (meluas) lalu group itu bubar. Dan sekarang muncul berbagai group dan ada sterilisasi, yang diinvite hanya yang tak pro Ahok alasannya kerena sering bikin ricuh,” terangnya.
Geisz pun merasa kesal karena selama ini tak ada masalah perteman mereka. “Berkali kali digelar pilkada di DKI namun tak sekeras saat ini dampaknya terhadap perteman kami,” terangnya.
Cerita Geisz juga dialami juga oleh Ibu Ratu yang tinggal di Kelurahan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur.
Kisah Ibu Ratu lebih kacau lagi, bukan hanya sesama alumni SMA yang bermasalah. Dengan sikap panatik, pada Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu. Namun ada keluarga mereka yang berantem gara-gara dikotak-kota pada Pilkada.
“Maunya saya kemarin, Pilkada DKI satu putaran saja atau dua calon saja, sehingga satu putaran langsung ada jadi gubernur. Kalau begini kelamaan, berantem terus dan persaudaraan juga terganggu,” jelas Ibu Ratu pada Lintasparlemen.com, Senin (20/3/2017) kemarin.
Setelah membaca itu, mengalir tanggapan dari netizen soal “Ahok Pemecah Belah” di posting di akun Geisz Chalifah:
Ravy Hakim: Ahog effect dahsyat…
Daffi Khadafi: Hahaha sama ami ,di fb aja aku byk di unfriend,d grup WA apalagi
Muzita Arni: Ada…beberapa sahabat yg selalu bersama ke mana mana…saya delet…krn saya pikir terlihat munafik…hidup itu pilihan…yg terpenting saya tidak merugikan mereka…dan tidak perbah mendompleng hidup pada mereka.
Ronin Balaksono: engga usah heran geisz , mapala ui sampai engga sempat bikin ULTAH ………gara2 pilkada DKI
Sultana Mahri: Samaaaaaaaaa gontok2an sm alumni SD, SMP dan ex temen kampus di group alumni. Group SMA kbetulan ga ikut jd ga tau.. yg pasti lbh dahsyat krn lbh bnyk anggota n latar belakang.. teman2 termasuk ak sendiri jd sensi, di group itu keluar masuk anggota, gara-gara ada yg bela ahok.. wah pokoknya FATAL DEH EFEKNYA… gmn aja tu org mimpin yaaa gak kebayang sumpah!!! Hrs jihad kita.
Dollah Nahdy: ane ama sohin kampus jg ribut sampe ngancem mau lapor polisi hahahahahaha cina braninya bacot doang,d ajak ktmu kaya krupuk kesirem aer
Sam Gesser: Ternyata hampir sama semua.. grup SD dan SMA sama puluhan teman di fb hilang krn a-hog. Krn mereka terlalu dalam menghujad agamanya sendiri. Jadi kesal bacanya..
Enny A. Haris: Klo tidak kuat2 hati dan mental, kita benar2 babak belur karenanya.
Zaqi Galeri: Tipu daya dajjal sangat kuat bu, baru sekelas ahoax saja sdh banyak yg terpedaya dg tipu dayanya apalagi dajjal kelak yg muncul, naudzubillah semoga hati kita selalu dilindungi Allah.
Zerlinda Zouriana: Di grup keluarga aja juga bisa pecah, pakai ilmu apa ya Ahok kayanya SETANnya berhasil memperdaya sebagian orang sehingga ahog dianggap yg patut disembah.
Dimas Halim: Sejak munculnya org … Satu. Itu … Efek dominonya … Qt jd terkotak kotak , jujur sblm dan selama ini ( sebelum muncul org itu ) qt bergaul dan bersosialisasi dgn lintas suku golongan ras dan agama … Ngga masalah … Baik baik saja … Dgn hadirnya dia dlm pilkada ini … Efeknya sampai kemana mana ( lintas wilayah ) mungkin se indonesia ???
Ibunya Ikhsan: Mirip2 sikonnya .. si kotak2 mmg pemecah belah.
Luki Sudarman: Banyak bang kaya gini
Apalagi di FB
Miftahul Munir: berdampak group sy yg jauh dari Jakarta broo, sy keluar dari group karena ternyata group itu terdiri banyak ahoker, gruop alumni smp yg non jauh dari Jakarta.
Zuhdi M. Sani Saragih: Iya banyak terjadi hal yg sama gara2 ulah si KAFIR BAHLUL itu. Oleh sebab itu, kita jgn dibuat bodoh gara2 ini. Lht sj nnti wkt yg akn membuktikan bhw Kebenaran tak lm lg akn menjadi kenyataan. Ahok serta penguasa yg melindunginya akn RUNTUH, termasuk para penggemar nasi bungkusnya..
Namida Hasha: Lebih dahsyat lagi, Ahok bisa membelah umat Islam, ada yg istiqamah berpedoman kepada Alquran, ada yang memproklamirkan kemunafikan dengan sengaja, meski beresiko neraka Jahanam.
Fatum Idrus Aljufri: g kebayang efek nya kalo dia sampe jadi RI 1?????…Allah yahfaad masyisyaaaar …. efeknya bakal lebih luas ngamprak kemana2????
Hakim Pariyani: Adu dombanya sukses.
Milky Sunkar: Justru dgn adanya perkotakan kita tahu siapa temen2 kita sebenarnya dan mana yg mikirin duniawi dulu drpd akherat.
Michael Alexis: Virus negatif berimplikasi spt domino effect mih dlm skla komunitas…. trllu byk mudharatx nih satwa 1 ni.. a hog…
Habibi: Mudah2an si pemecah belah cepet ditarik dr peredaran
Lazuardi Nazaruddin: Uar Sama…..
Monang Anton Sipahutar: Berkali-kali pilkada DKI baru kali ini yang maju adalah Kafir… Dan si sinilah pertaruhan ya… Sekarang kebetulan yg kena Ahok mungkin beberapa tahun kemudian BATAK Kafir yg akan kena…
Farid Barmen: Ahok bajingan Perusak bangsa.
Dwi Indra Kurniawan: Ini isu yg akan menjadi salah satu bahan perpecahan lagi dan akan makin memperuncing dan renggangnya perpecahan tsb…
Heeem, klo yang ini saya cuma bisa nyesek, mengelus dada, menitihkan air mata, istighfar dan pengen nampar mukanya satu-satu, biar lega hati saya ! ??
Negeri dimana ada seorang Penista Agama ISLAM berstatus TERDAKWA diberi Gelar SANTRI Bukan Gelar NARAPIDANA…
Hati2 dalam bersikap…
Foto Dwi Indra Kurniawan.
Dwi Indra Kurniawan: Iya sama, saya juga ngalamin seperti itu, group wa kami alumni SMA 17 agustus 1945 angkatan 90 juga jadi ada perpecahan krn sebagian mendukung paslonnya masing2…
Haadeewwhhhh…
Isu sara, agama dan budaya yg dipropaganda memang jitu mereka jadikan alat perpecahan, salut… itu memang kita harus akui, tinggal bagaimana kita memperbaiki diri utk memoererat kembali persaudaraan tsb…
Iga Ameri Eman Himawan: Ahok tetap terbaik
Marwan Juned: Banyak yg bersebrangan karena masalah Ahok.
Dwi Indra Kurniawan: Haaaahaaaaaa… Seleksi alam ya.
Iwan Setiawan: Saya berpikir itulah salah satu HIKMAH yg tersembunyi dr kasus sang penista Agama. Kita jadi lebih tahu siapa2 yg pantas dijadikan teman dan sahabat.
Iin Alaydrus: laaahh…yang ribut ente2 sesama alumni… knapa nyalahin ahok?? ?
Iwan Setiawan: Saya berpikir itulah salah satu HIKMAH yg tersembunyi dr kasus sang penista Agama. Kita jadi lebih tahu siapa2 yg pantas dijadikan teman dan sahabat.