Ada Apa Antara Novel dan Meryam, Sandiwara Korupsi e-KTP di KPK?
Oleh: Bambang Soesatyo, Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar
Saya melihat Meryam ini sedang berusaha memfitnah sana-sini. Kemarin dia bilang ditekan oleh tiga penyidik KPK
__________________________________________
Saya menyesalkan pernyataan Novel yang disampaikan dalam persidangan kasus e-KTP pagi ini di Pengadilan tanpa melakukan cross check terdahulu.
Jelas saya dan beberapa teman Anggota Komisi III sangat dirugikan dengan tudingan Meryam tersebut sebagaimana dikutip Novel.
Saya akan menjadikan keterangan Novel di pengadilan tersebut dan jika memungkinkan kami akan meminta rekaman Meryam kepada pimpinan KPK saat pemeriksaan yang membawa nama saya dan sejumlah kawan-kawan anggota Komisi III DPR RI sebagai bukti hukum melaporkan tindak pidana pencemaran nama baik dan fitnah ke Bareskrim Mabes Polri.
Ini sudah keterlaluan dan tidak boleh dibiarkan seseorang Meryam menuduh-nuduh dan menyebut nama orang seenaknya.
Yang saya tidak habis mengerti, kapan saya berkomukasi atau bertemu? Bagaimana cara saya mengancam dan menekannya. Jelas, ada upaya pembunuhan karakter pada diri saya.
Padahal kemarin saya sangat jelas mengatakan, bahwa saya ragu Meryam di ancam dan ditekan oleh penyidik saat pemeriksaan karena semua termonitor oleh kamera.
Saya bela penyidik KPK. Kok sekarang malah saya yang dituduh menekan dan mengancam Meryam? Urusannya apa? Apalagi dikait-kaitkan dengan Komisi III DPR.
Saya tidak sepenuhnya menyalahkan Novel. Mungkin saja Novel benar bahwa itu keterangan Meryam. Tapi harusnya bisa dikonfrontir terlebih dulu ke kami yang namanya dibawa-bawa itu.
Jadi, saya melihat Meryam ini sedang berusaha memfitnah sana-sini. Kemarin dia bilang ditekan oleh tiga penyidik KPK. Sekarang dia bilang ditekan sejumlah anggota Komisi III DPR. Mana yang benar? Ngawur sekali. []
Catatan: Redaksi tak bertanggung jawab dari isi opini di atas