Arbi Sanit : Rendahnya Rasa Toleransi di Jakarta
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Pengamat politik Arbi Sanit menyampaikan, sangat perlu bicara soal tentang toleransi di Indonesia khususnya menjelang Pilkada DKI Jakarta. Menurut Arbi, DKI makin lama bukan damai, tapi makin tegang dan penuh konflik.
Kesimpulan itu disampaikan Arbi Sanit pada acara diskusi publik yang diselenggarakan oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI), Gedung Joang 45, Jakarta jumat (31/3/2017).
“Pilkada DKI Jakarta ini gaungnya bukan hanya di Jakarta tapi seluruh Indonesia. Malah ada semacam pertanyaan dari orang Eropa atau Jepang bagaimana toleransi ini bisa mengganggu kegiatan mereka di Indonesia, bisnis mereka, investasi mereka? Apakah masih aman? Itu persoalan yang gawat sekarang ini,” jelas Arbi.
“Jadi membicarakan tentang toleransi mungkin nggak cukup, kita harus berjuang keras untuk menegakkan toleransi itu, tetapi untuk menegakkan toleransi dalam masyarakat yang beraneka ragam seperti Indonesia dan Jakarta tidak bisa semalam, tapi perlu bertahun-tahun,” terang Arbi.
“Malah kalau kita lihat sudah 70 tahun lebih kita merdeka toleransi bukannya semakin menguat, tetapi semakin rawan tetapi semakin genting gampang terserang intoleransi,” sambungnya.
Arbi menilai, intoleransi sekarang sudah menonjol dan makin para saat digelarnya Pilkada DKI Jakarta. Menurut Arbi Sanit, sebenarnya toleransi itu pada prinsipnya menerima persamaan perbedaan.
“Kalau kita menerima perbedaan tapi menolak persamaan itu namanya intoleransi. Jadi persamaan dan perbedaan itu menyatu di dalam penghayatan penerimaan dan tingkah laku,” ujarnya. (JODIRA)