Saat Gubernur NTB Dicaci dan Dihina di Mana Nasionalisme Kita?
Oleh: Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Ketua Umum MUI
Hal ini juga menunjukkan betapa rendahnya nilai nasionalisme saudara SHS itu sendiri
____________________________________
Saya sangat menyesalkan kejadian yang menimpa Gubernur NTB Bapak Tengku Muhammad Zainul Majdi di Bandara Changi Singapura.
Ucapan saudara SHS terhadap Gubernur NTB itu sangat keterlaluan dan berbau SARA sehingga dikhawatirkan dapat memicu ketersinggungan bukan hanya kepada Gubernur NTB tetapi juga kepada yang lain.
Apa yang diucapkan saudara SHS itu dinilai sebagai bentuk ujaran kebencian, merendahkan harkat dan martabat kemanusiaan serta dapat melukai perasaan bangsa Indonesia khususnya warga pribumi.
Sebagai bangsa Indonesia SHS tidak sepatutnya mengungkapkan kata-kata yang berkonotasi merendahkan jadi diri bangsa Indonesia, apalagi bernada rasis yang mempertentangkan pri nonpri seolah dia merasa bukan menjadi bagian dari bangsa ini.
Hal ini juga menunjukkan betapa rendahnya nilai nasionalisme saudara SHS itu sendiri.
Disadari bahwa situasi bangsa Indonesia sekarang dalam keadaan yang sangat sensitif, penuh ketegangan, saling curiga antar kelompok dan komponen masyarakat akibat dari efek penyelenggaraan pemilukada di DKI putaran kedua.
Untuk hal tersebut seharusnya kita semuanya dapat menahan diri tidak memancing percikan atau gesekan yang dapat memicu kesalahpahaman di antara kita.
Dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini, semua pihak seharusnya membantu menciptakan suasana tenang, aman, damai dan kondusif. Bukan justru membuat kegaduhan yang dapat memicu konflik sosial.
Saya berharap persoalan ini tidak melebar kemana-mana. Untuk hal tersebut saudara SHS sebaiknya segera meminta maaf secara terbuka kepada Bapak Zainul Majdi dan juga bangsa Indonesia atas ucapannya yang berpotensi dapat mengganggu harmoni dan kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.
Kepada aparat kepolisian agar mengambil langkah-langkah preventif, antisipatif dan mewaspadai adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dan kondisi ini.
Mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh siapa pun. Sehingga tidak terjadi hal- hal yang tidak kita inginkan. Apa yang terjadi terhadap saudara SHS dan Gubernur NTB hendaknya kita jadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga.
Dan berharap ke depannya tidak terulang kembali. Kebesaran jiwa Bapak Tengku Zainul Majdi Gubernur NTB yang sudah memaafkan saudara SHS patut diberikan apresiasi.
Mari kita terus merajut kebhinnekaan bangsa ini dengan terus menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan dan persaudaraan sesama kita. Baik persaudaraan kemanusiaan maupun persaudaraan kebangsaan sesama anak bangsa dalam bingkai Negara Pancasila.
Wassalam. []