Anies-Sandi Menang, ACTA Bersyukur tapi…
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Wakil Ketua Advokad Cinta Tanah Air (ACTA) Akhmad Leksono mengatakan, salah satu tujuan awal didirikan ACTA untuk tumbangnya Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pihaknya bersyukur karena tujuan awalnya tersebut benar-benar terwujud.
“Kami mengucapkan terima kasih dan sekaligus selamat kepada pasangan Anies-Sandi yang telah membantu tercapainya tujuan awal ACTA tersebut,” kata Akhmad pada lintasparlemen.com, Jakarta, Kamis (20/2017).
Akhmad mengaku, memang sejak awal pihaknya berkumpul dan mendirikan ACTA (sejak 30 April 2016 lalu) untuk memastikan Ahok tidak terpilih kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Kami menganggap Jakarta memerlukan sosok pemimpin yang jauh lebih baik dari Ahok guna menjadikan Jakarta menjadi lebih manusiawi bagi sebagian besar rakyatnya,” ujar alumni aktivis HMI ini.
“Satu hal yang kami syukuri dari pencoblosan putaran kedua kemarin adalah adanya perlawanan politik rakyat terhadap praktek politik uang berupa hujan sembako yang begitu dahsyat. Di berbagai wilayah rakyat menolak dan bahkan menggagalkan operasi pembagian sembako dengan berbagai upaya,” sambungnya.
Menurut Akhmad, dengan terpilihnya Anies-Sandi sebagai bentuk perlawan warga Jakarta terhadap kedzaliman dan ketidak-adlilan yang kerap terjadi di ibukota beberapa tahun terakhir ini. Selain itu, ia menyebutkan bahwa kemenangan nomor urut 3, kuncinya karena pada rakyat.
“Rakyat DKI telah menyelamatkan demokrasi dan tidak membiarkan kekuatan uang memanipulasi aspirasi mereka. Kami siap mengawal Anies-Sandi dalam menjalankan roda pemerintahan DKI Jakarta,” terang Akhmad.
Untuk itu, ACTA berharap setelah Anies-Sandi sebagai pemimpin di ibukota tidak ada lagi penggusuran rumah rakyat yang dilakukan tanpa solusi. Selain itu, lanjutnya, tidak ada juga kebijakan-kebijakan pemerintah yang didesain semata-mata mengejar keuntungan bisnis korporasi-korporasi besar.
“Selain itu, jangan ada pula praktek korupsi kolusi nepotisme di pucuk pimpinan pemerintah DKI dan yang paling penting jangan sampai ada cacian dan makian yang merendahkan martabat kemanusiaan yang disampaikan oleh seorang pemimpin,” pungkasnya. (HMS)