Hari Kartini, Nurhayati Ali Assegaf: Ayo Kita Amalkan Ajarannya!

 Hari Kartini, Nurhayati Ali Assegaf: Ayo Kita Amalkan Ajarannya!

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Hari Jumat ini, tepatnya tanggal 21 April 2017 diperingati sebagai Hari Kartini. Ketua Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf ikut mengucapkan selamat Hari Kartini bagi seluruh wanita Indonesia.

Menurut Nurhayati, peran Kartini di zaman dulu dan Kartini zaman sekarang berbeda. Peran Kartini di zaman sekarang memiliki tantangan besar berbeda dengan Kartini zaman dulu.

“Kita mewakili kaum Kartini di DPR, tiap pertemuan Perempuan, baik di Senayan maupun di Parlemen se-Asia Pasifik. Kita selalu mendorong pembuatan regulasi di negaranya masing-masing, termasuk di Indonesia untuk meningkatkan peran perempuan bisa pengambilan kebijakan di pemerintahan,” ujar Nurhayati, Jumat (21/4/2017).

Sebagai politisi perempuan DPR RI, Nurhayati meminta para kaum wanita tak hanya berpangku tangan mengambil peran dalam pembangunan bangsa ini. Mereka bisa ikut berkontribusi dalam proses bernegara, di manapun profesinya.

“Kaum Kartini bisa terlibat membangun bangsa ini, sesuai kemampuan dan kapasitasnya. Mereka tak perlu menunggu kaum pria, atau suami dalam berkontribusi pada bangsa ini. Setidaknya mereka dalam keluarga mendidik anak mereka dengan baik, disiapkan agar kelak menjadi generasi bangsa yang cemerlang. Itu juga merupakan peran yang tak bisa dilakukan oleh seorang pria,” paparnya.

Ketahuilah, lanjutnya, ibu Kartini itu tak hanya membutuhkan puisi dan ucapan selamat di tiap tanggal 21 April tiap tahunnya. Namun, seorang perempuan perlu mencontohi perilaku dan kehidupan Kartini seperti apa.

“Kita perlu banyak belajar dari sejarah, seperti apa peran Kartini selama hidupnya. Itu yang harus kita pelajari, agar kita bisa melahirkan generasi penerus yang lebih baik dari hari ini,” terangnya.

Adalah Kartini putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Raden Ajeng Kartini, yakni perempuan yang memiliki sosok tangguh dan bergelar seorang pahlawan wanita yang tidak pernah terlupakan jasa-jasanya.

Kartini  merupakan salah satu dari sekian banyak wanita yang melihat bahwa kesetaraan pria dan wanita itu sama. Ia seorang perempuan yang memperjuangkan emansipasi wanita saat jaman penjajahan. (HMS)

 

Facebook Comments Box