Ridwan Hisjam: 2018 Seluruh Siswa Sudah Melaksanakan UNBK!

 Ridwan Hisjam: 2018 Seluruh Siswa Sudah Melaksanakan UNBK!

BANJARMASIN, Lintasparlemen.com – Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI bidang Kesra Ridwan Hisjam memimpin Rombongan Tim Kunjungan Spesifik (Kunspek) Anggota Komisi X DPR RI ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Untuk diketahui, Komisi X DPR melaksanakan Kunspek dalam pengawasan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan sarana prasarananya di tiga tempat. Yakni ke Provinsi Sumut, Jabar dan Kalsel terhitung sejak tanggal 21 hingga 23 April 2017.

Menurut Ridwan, kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dari stakeholder pendidikan di tiga provinsi tersebut.

Hadir dalam pertemuan itu terdiri dari unsur Guru SMA/SMAK/SMP/Madrasah Tsanawiyah, Dewan Pendidikan, PGRI, BNSP, Dinas DikBud dan pemangku pendidikan lainnya di tiga kota provinsi tersebut.

Sesuai Laporan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalsel, Pelaksanaan Ujian Nasional di Provinsi Kalsel untuk tingkat SMA sudah dapat dilaksanakan 50 persen memakai Komputer dan 50 persen tanpa Komputer. Sementara SMK sudah dapat dilaksanakan 100 persen dengan Komputer.

Pada kesempatan itu, Ridwan menyampaikan, sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo sejak awal tahun 2014 lalu.

“Komputerisasi ini sudah pernah disampaikan oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo diawal kepemimpknannya,” kata Ridwan seperti keterangan tertulisnya pada lintasparlemen.com, Banjarmasin, Sabtu (22/4/2017).

Namun cukup disayangkan, kata Ridwan, sistem komputerisasi itu belum bisa berjalan 100 persen sesuai keinginan DPR, khususnya Komisi X yang menangani soal pendidikan.

“Agar siswa-siswa memakai komputer tablet sampai saat ini belum terlaksana, diharapkan kalau sudah dapat disiapkan oleh Pemerintah. Di mana komputer itu tidak hanya dapat dipakai saat ujian saja tetapi proses belajar mengajar juga dapat memanfaatkannya dengan mengisi software-software pendidikan sehingga kwalitas anak didik Indonesia dapat meningkat kwalitasnya di masyarakat ASEAN,” paparnya.

Seperti diwartakan, Irjen Kemendikbud Daryanto mengatakan, sebanyak 1.146.341 siswa mengikuti UNBK serta 666.878 siswa yang masih mengikuti UN Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Dengan rincian 20.553 sekolah di Indonesia menyelenggarakan UN.

Di Aceh, Ridwan mencontohkan, ada 18.900 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajt di Aceh masih mengikuti ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Padahal, seluruh sekolah sudah menerapkan standar ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Itu karena, lanjut Ridwan, ada beberapa penyebab seperti banyaknya siswa yang masih mengikuti UNKP karena ada tiga faktor. Pertama soal listrik yang kerap byar pet (padam-nyala) dalam sebulan terakhir, tidak ada koneksi jaringan internet dan terakhir kurang kesiapan sekolah untuk menerapkan UNBK.

“Kita berharap dari hasil dialog tadi, disimpulkan agar pada tahun 2018 seluruh siswa se-Indonesia sudah melaksanakan UNBK 100 persen dan tidak ada kesenjangan antar Sekolah dan daerah di Indonesia,” terang Ridwan.

Alasan itu, Ridwan mengusulkan kepada Pemerintah agar alokasi dana Fungsi Pendidikan sebesar 20 persen APBN atau sebesar Rp 400 Triliunan dapat dipakai perioritas pertama untuk komputerisasi.

“Sekolah-sekolah di Indonesia setelah itu sisanya barulah untuk anggaran transfer daerah dan 20 Kementerian/Lembaga lainnya,” pungkasnya. (MAR)

Facebook Comments Box