Pemerintah Diminta Serius Tangani Plasma Nutfah Sawit
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto menilai pemerintah kurang serius menangani plasma nutfah sawit.
Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya anggaran untuk pertumbuhan dan perawatan plasma nutfah sawit di Kebun Percobaan Sitiung, Kab Dharmasraya, Sumatera Barat.
“Plasma nutfah sawit tersebut terancam tidak optimal pertumbuhannya karena tidak ada alokasi anggaran untuk pemupukan. Padahal plasma nutfah itu merupakan sumber bibit berkualitas di kemudian hari”, katanya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (11/5/2017).
“Bagaimana kita akan mendapatkan bibit sawit berkualitas kalau plasma nutfahnya tidak tumbuh dengan baik”, tambahnya.
Dalam masa pertumbuhan, idealnya pohon sawit dipupuk sekali dalam 4 bulan.
Hermanto menerima aduan, sejak tahun 2016 dana penelitian untuk sawit tidak lagi dialokasikan dari APBN melainkan diperoleh dari Badan Pengelola Sawit Nasional (BPSN). Namun yang terjadi, BPSN pun tidak mengeluarkan dana tersebut.
“Pemerintah mestinya menegur BPSN terkait hal ini,” tandas Hermanto yang juga politisi PKS ini.
Kunjungan ke Kebun Percobaan Sitiung merupakan salahsatu dari rangkaian kegiatan Hermanto dalam mengisi masa reses di daerah pemilihan Sumatera Barat I.
Kebun Percobaan Sitiung merupakan kebun milik pemerintah yang memiliki plasma nutfah sawit terlengkap. Di kebun ini ditanam 87 jenis plasma nutfah dari Kamerun, 117 jenis dari Angola dan plasma-plasma nutfah terbaik sawit Indonesia.
Namun sayang, katanya, sejauh ini penyilangan-penyilangan antar plasma nutfah tersebut masih dilakukan secara manual. “Kebun ini mestinya dilengkapi peralatan laboratorium perkebunan yang memadai,” ucap alumni aktivis HMI ini.
“Kebun ini bernilai tinggi. Sangat layak untuk diperhatikan,” pungkasnya. (JOKO)