FS: Empat Pilar Itu Pondasi dan Pusaka Pemersatu Bangsa Indonesia

 FS: Empat Pilar Itu Pondasi dan Pusaka Pemersatu Bangsa Indonesia

Wakil Ketua Baleg DPR RI Firman Soebagyo saat berfoto dengan Bupati Pati Haryanto, cawabup terpilih Saiful Arifin, Dandim 0718/Pati Letkol Inf Andri Amijaya Kusuma dan Ketua DPD Golkar Pati Adjie Sudarmaji.

PATI, Lintasparlemen.com – Anggota DPR RI sekaligus Anggota MPR RI Firman Soebagyo (FS) menitip pesan bahwa empat pilar kebangsaan menjadi pondasi dan pusaka yang merekatkan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal tersebut disampaikan FS saat mengisi sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dihadiri oleh ratusan kader partai Golkar, Komando Distrik Militer (Kodim) 0718/Pati, Ikatan Keluarga Kabupaten Pati (IKKP) di Gedung Juang 45, Jalan Jenderal Sudirman, Pati, Jawa Tengah, Kamis (11/5/2017) kemarin.

Selain itu, hadir pula sejumlah tokoh seperti Bupati Pati Haryanto, cawabup terpilih Saiful Arifin, Dandim 0718/Pati Letkol Inf Andri Amijaya Kusuma dan Ketua DPD Golkar Pati Adjie Sudarmaji.

“Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pondasi dan pusaka bersama bangsa ini untuk mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia di tengah berbagai rongrongan yang bisa memecah belah NKRI yang kita cintai ini,” jelas FS.

Saat Anggota DPR MPR RI Firman Soebagyo menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pati

Sekretaris Dewan Pakar DPP Partai Golkar ini tak bosan-bosannya mengingatkan seluruh elemen bangsa untuk saling menjaga toleransi antar sesama warga negara. Apalagi, lanjut FS, keberagaman yang terdiri dari ribuan pulau menjadi karakter unik dari bangsa Indonesia.

“Bangsa Indonesia memiliki keunikan dan kelebihan dari bangsa lain, yang terdiri dari puluhan ribu kepulauan, suku, bangsa dan agama saat ini berada dalam pusaran darurat NKRI. Untuk itu, penguatan ideologi Pancasila adalah menjadi kewajiban kita semua seabgai masyarakat Indonesia,” jelas Wakil Ketua Baleg DPR RI ini.

Politisi senior Partai Golkar asal Pati ini berharap pada seluruh kader Golkar dan masyarakat Pati berada di garda terdepan mempertahankan NKRI dari rongrongan perpecahan.

“Alasan itu, sejak dulu, saya sangat mendukung langkah pemerintah untuk membubarkan organisasi garis keras yang menentang ideologi bangsa, Pancasila, UU 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI ‘Harga Mati’,” terang FS.

Namun, FS mengingatkan pemerintah berhati-hati membubarkan organisasi masyarakat (ormas) seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Karena pembubaran ormas perlu pijakan hukum dan kebijaksanaan dalam mempelajari secara utuh agar tidak terjadi persoalan yang lebih runyam di kemudian hari.

Wakil Ketua Baleg DPR RI Firman Soebagyo saat salam komando dengan Dandim 0718/Pati Letkol Inf Andri Amijaya Kusuma

“Sebaiknya pemerintah mempelajari dulu apa itu HTI. Karena dalam anggaran dasar rumah tangga mereka kan ada. Apakah mereka bertentangan dengan ideologi negara? Kalau organisasi itu bertentangan, sebaiknya diberi peringatan untuk menyesuaikan agar tidak muncul polemik di kemudian hari,” pinta FS, yang dikenal politisi santun ini.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Pati Haryanto sangat mendukung kegiatan Firman Soebagyo menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pati. Pasalnya, Pati selama ini menjadi satu daerah kecil yang dikenal dengan toleransi, persatuan dan kebersamaannya.

“Kalau kita lihat Pati, bisa dikatakan daerah kita ini menjadi salah satu miniatur keberagamaan di Indonesia. Kita menjadi contoh pengamalan empat pilar di seluruh wilayah di Indonesia,” terang Haryanto.

Haryanto selaku pemimpin di Pati sangat dikenal dengan tagline ‘Guyub Rukun’. Haryanto selama masa kepemimpinannya sangat mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam menyatukan rakyatnya dalam keberagaman.

“Kita sudah sepakat dalam bernegara bahwa ‘Empat Pilar Kebangsaan’ sudah final’, harga mati. Dan NKRI ‘harga mati’. Negeri ini didirikan oleh founding fathers kita sudah memprediksinya seperti ini. Kalau ada pihak-pihak yang ingin mengubah ideologi Pancasila, harus diantisipasi sejak dini dan kita harus mempertahankan Empat Pilar ini,”  pinta Haryanto. (Yusra)

Facebook Comments Box