Aktivis Mahasiswa: Pemerintahan Jokowi-JK Tak Sejahterakan Rakyat
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Di bulan mei ini, 19 tahun lalu menjadi hari yang penuh heroisme bagi masyarakat, khususnya mahasiswa. Dimana tumbangnya rezim diktator otoriterianisme menjadi pemerintahan demokrasi.
Spirit perjuangan aktivis 98, saat ini menginspirasi bagi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia.
Presiden Mahasiswa STAI Al Aqidah Al Hasyimiyyah Jakarta, Komarudin, menilai bahwa pemerintahan Jokowi-JK masih banyak menyimpan persoalan sosial, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
Hal tersebut, katanya,masih jauh dari harapan tuntutan reformasi yang digelorakan para aktivis 98.
“Carut-marutnya persoalan negeri ini, tak lepas dari peranan pemerintah sebagai pemangku jabatan yang seharusnya bisa mensejahterakan rakyat dan berpihak kepada rakyat Indonesia,” ujar Komarudin yang juga kader HMI Cabang Jakarta ini, Jakarta (22/5/2017).
Komarudin menambahkan, saat ini pemerintah telah lupa akan kesejahteraan rakyatnya. Maka dari itu, kami menuntut kepada pemerintah agar segera mengembalikan hak-hak rakyat Indonesia yang selama ini telah dirampas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Adapun tuntutan BEM STAI Al Aqidah Al Hasyimiyyah Jakarta kepada pemerintahan Jokowi-JK, sebaga berikut:
1. Kembalikan subsidi listrik 900VA dan BBM, serta jamin keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat.
2. Wujudkan jaminan pendidikan nasional dan layanan kesehatan yang berkualitas.
3. Usut tuntas kasus E-KTP.
4. Hilangkan dominasi asing dan nasionalisasi aset-aset bangsa, serta wujudkan kedaulatan pangan, energi, dan maritim. (JAY)