‘Jangan Klaim Diri Anda Paling Pancasila!’

 ‘Jangan Klaim Diri Anda Paling Pancasila!’

Pancasila sakti dengan kelima silanya

JAKARTA, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini meminta kepada seluruh elemen bangsa untuk tidak saling curiga-mencurigai terkait siapa yang paling Pancasila. Apalagi ikut mencurigai umat Islam meneriakkan takbir tidak pancasilais. Takbir, Allahu Akbar!

“Sepatutnya​ kita tidak lagi perlu saling mengklaim paling NKRI, paling Pancasila atau Pancasilais, paling Bhinneka. Sementara kelompok lainnya​ yang juga saudara kita sebangsa setanah air kita sebut-sebut anti-NKRI, anti-Pancasila, atau anti-kebhinnekaan. Bahkan kita mencurigai saudara kita yang mengucapkan takbir,” jelas Jazuli dalam sambutannya di acara bukber di kediamannya, Kalibata, Jakarta (3/6/2017) kemarin.

Jazuli menceritakan saat dirinya kalau dirinya sebagai anggota pansus beberapa tahun lalu. Sejumlah anggota DPR RI ada berkeinginan menghilangkan kolom agama dalam KTP. Namun, ia bersikukuh mempertahankan kolom agama itu hingga sekarang.

“Saat penyusunan pansus kolom agama, ada yang minta kolom agama itu dihapus, saya bertahan kolom agama tetap ada. Alasan mereka​ yang menolak karena urusan agama urusan pribadi. Padahal, alasan kolom agama dalam KTP ada inflikasinya seperti waris, mengurus jenazah, dan banyak urusan lainnya,” jelasnya.

“Komponan bangsa tak bisa mengklaim paling nasionalis, paling pancasilasi padahal kalau demo merusak menginjak tanaman juga dari uang negara,” sambungnya.

Untuk itu, ia meminta pada seluruh komponen bangsa termasuk elit politik dari partai politik dan pejabat negara tidak mengeluarkan kalimat memancing kelompok lain berkomentar sama bahkan lebih membuat suasana perpolitikan​ nasional tidak kondusif.

“Sejatinya, para tokoh jangan mengutarakan kalimat yang memancing kelompok bereaksi kembali. Ayo kita bangun peradaban. Jangan liar dalam berkomentar.  Kita harus jujur. Kita mulai dari elit dari partai politik dans semua elemen bersatu untuk menjaga NKRI,” pinta Jazuli.

Pada kesempatan itu juga, Jazuli mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersikap asertif, berlapang dada, saling memahami, merangkul, menjaga kebersamaan hingga akhirnya bisa saling bekerja sama, bersinergi dan gotong royong untuk kemajuan Indonesia di dunia internasional.

“Ayo masing-masing bertanggung jawab bersama untuk menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa, bukan tembok pemisah atau pemecah belah dengan kelompok satu dengan yang lainnya. Kita ingin, tidak boleh ada yang merasa teralienasi dari Pancasila, di saat sebagian kelompok lainnyanya merasa paling Pancasilais dengan kelompok lain,” tegas Jazuli.

Pada kesempatan itu hadir pula Wakil Ketua Komisi VIII​ DPR RI dari Fraksi PKS Iskan Qolba Lubis, Mantan Presiden PKS Anis Matta dan sejumlah pengurus dan PKS.  (HMS)

Facebook Comments Box