Anggota DPR Golkar Ini Apresiasi Mendag Enggartiasto Peduli Petani Singkong
JAKARTA, Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Pati, Blora, Rembang dan Grobogan Firman Soebagyo (FS) memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas keputusan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengelola dunia perdagangan di dalam negeri. Di antaranya kinerja Menteri Enggartiasto meningkatkan hasil perdagangan di sektor singkong.
“Beliau dengan tegas akan membuat regulasi dan pengaturan tata niaga singkong,” kata FS usai menggelar pertemuan dengan Mendag Enggartiasto di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/6/2017 kemarin.
Pada pertemuan itu, FS yang juga Wakil Ketua Baleg DPR RI menyampaikan aspirasi dan keluh kesah para Paguyuban Pengolah Singkong (PPS) Kab Pati kepada Mendag Enggartiasto.
“PPS Pati telah menyampaikan aspirasi dan keluhanya ke saya karena sampai saat ini penghasilan singkong adalah masih menjadi sumber penghidupan petani di Pati terutama di pati Utara desa Ngemplak dan Wedarijaksa yang memang basis pertanian singkong,” papar Ketum Ikatan Keluarga Kabupaten Pati (IKKP) ini.
Sebagai informasi bahwa PPS Pati telah memproduksi tepung tapioka sebanyak 900 ton per hari atau setara 27000 ton per bulan dari jumlah 450 industri pengolahan tapioka rakyat. Dan setiap IPTR mempekerjakan minimal 10 hingga 15 orang jika ditotal mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 6750 orang.
“Ini adalah bukan jumlah penyerapan tenaga kerja yang tidak sedikit. Namun di balik keberhasilan petani singkong ini dihadapkan kepada persoalan pasar yang masih belum mampu menembur pasar industri seperti industri kertas, industri peyedap rasa (MSG), industri sorbitol, dextrin, amilun sebagai bahan baku dan industri HFS (high frutose syrup) sebagai bahan bagu pembuatan pemanis dalam indutri minuman dan permen,” jelasnya.
Menurutnya, produksi singkong dalam negeri kalah bersaing di negerinya sendiri. Karena sektor industri dalam negeri lebih menguatamakan bahan baku impor.
Sekretaris Dewan Pakar DPP Partai Golkar ini menilai, persoalan petani ini menjadi masalah serius yang harus dihadapi. Untuk itu, pihak pemerintah perlu memberi solusi agar persoalan ini tidak berlarut-larut.
“Jika kita lihat memang belum ada tata aturan singkong nasional,” ujar FS.
Gayung pun besambut antara FS dan Mendag Enggartiasto, kedua pejabat itu mengelukan hal sama. Mendag Enggartiasto pun berjanji akan membuata tata niaga singkong dalam waktu dekat ini.
Dalam kesempatan itu pula, FS menyampaikan meminta Mendag Enggartiasto agar meluangkan waktu untuk berkunjung bertatap muka dengan para petani singkong di Pati, Jawa Tengah.
“Alhamdulillah beliau pak Menteri Enggartiasto berdia untuk berkunjung ke Pati,” terangnya.
Oleh karena itu, FS memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas respon Mendag Enggartiasto tersebut.
“Semoga ini akan bisa menjadi kenyataan dan sebuah solusi bagi petani singkong yang sudah cukup lama. Tidak ada yang peduli dari menteri perdagangan sebelum-sebelumnya,” pungkasnya. (HMS)