Din Tak Terima Kasus Korupsi Alkes Dikaitkan dengan Amien Rais dan Muhammadiyah
JAKARTA – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode Din Syamsuddin tak henti-hentinya membantah keterlibatan Ketua Dewan Kehormatan PAN yang juga tokoh reformasi Amien Rais yang dituduh menerima aliran dana korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Kementerian Kesehatan RI.
Bahkan Din dengan tegas menyebutkan bahwa KPK perlu melakukan verifikasi dan bertanggung jawab lantaran telah mengaitkan Amien Rais dan Muhammadiyah dengan kasus korupsi tersebut.
Apalagi, tambah Din, selama persidangan digelar mantan Menkes Siti Fadilah sama sekali tidak pernah menyebut nama Amien Rais dalam persidangan. Bahkan tidak pernah ada keterangan memberi atau mentransfer dana sebesar Rp600 secara bertahap kepada ke rekening mantan Ketua Umum DPP PAN itu.
“Makanya kita kaget, kok tiba-tiba JPU KPK mengaitkannya dengan membawa nama Amien dan Muhammadiyah. Bagi kami Ini sangat tendensius. Dan tidak salah kalau saya pribadi ber-suudzon ke KPK. Kok jangan-jangan, ini ada apa dengan KPK?” Jelas Din di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2017) kemarin.
Untuk itu, ia meminta agar tudingan KPK itu segera diverifikasi. Jika tidak, maka lembaga KPK akan dituduh dimanfaatkan oleh pihak luar dengan tujuan tertentu untuk membunuh lawan-lawan politik yang diinginkan.
“Bagi kami, ini tidak baik, karena ini tidak pancasilais. Dan ini tidak sesuai dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Bahkan sila yang ketuhanan yang Maha Esa, itu harus dihentikan karena bertentangan dengan nilai-nilai budaya Indonesia,” pintanya.
Saat ditanya kenapa soal kasus Siti Fadilah Supari itu selalu dikaitkan dengan organisasi Muhammadiyah? Din menyebutkan bahwa Siti Fadilah berhasil menduduki kursi Menkes lantaran direkomendasikan oleh Muhammadiyah.
Namun, Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu tidak terima jika tuduhan keterlibatan Amien Rais dalam kasus itu sehubungan politik balas budi Siti Fadilah pada Muhammadiyah.
“Gak ada soal balas budi itu. Kan Pak Amien tidak terima dari Siti Fadilah. Terus kenapa dituduh balas budi? Ini aneh kan? Ada tidak faktanya Ibu Siti memberi ke Amien Rais dana dengan jumlah tertentu, kan tidak?” Tanya Din.
“Untuk itu, kalau saya menanggapi kasus itu kental dengan motif politik. Ibu Siti itu dari dulu menolak Namru (lembaga penelitian virus dari Amerika, red). Yang luar biasa, beliau tolak dan membuat gusar Amerika, dan saat itu presidennya Pak SBY. Saya dengar Amerika juga menekan Presiden SBY, tak hanya menekan Ibu Fadilah,” sambung Din. (DAY)