Mantan Menteri ESDM jadi ‘Komandan’ di Blok Masela?
Jakarta, Lintasparlemen.com – Setelah muncul nama Kuntoro Mangkusubroto yang disebut sebagai aktor inlelektual dibalik kebijakan Menteri ESDM, Sudirman Said yang mendukung pengelolaan Blok Masela di tengah laut (Floating liquefied natural gas/FLNG), diduga ada seseorang yang mengendalikan sosok Kuntoro.
Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, menyebutkan seseorang yang disebut sebagai komandan dari semua operator guna memuluskan pengelolaan Blok Masela di tengah laut. Nama mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro diduga sebagai komandan tertinggi.
“Dia Tokoh dibalik layar sebenernya yang bekerja ini adalah anak asuhnya dia. dia sebetulnya komandan dari semua ini. yang beroperasi ini kan operator-operatornya semua,” kata Tumpak Sitorus, Ketua Bidang Energi Seknas Jokowi saat ditemui lintasparlemen.com di Kantornya, Jalan Cirebon, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (16/3/2016).
Ia meyakini bahwa, Firma konsultan Tridaya Advisory yang diketahui dipimpin oleh Erry Riyana Hardjapamekas, adalah perusahaan milik Purnomo.
“Konsultannya itu kan punya nya si itu, si si.. Siapa namanya, Purnomo,” ujarnya lagi.
(Baca: Proyek Blok Masela Harus Sejalan dengan Nawacita)
Tak hanya itu, tumpak menyebut Purnomo adalah bagian dari geng pemburu rente yang dinilai sangat jauh dari perwujudan nilai-nilai nawacita seperti yang terlutis dalam visi dan misi Presiden.
“Rente, pemburu rente, jadi mereka ini kan geng rente sebenarnya, gitu. Sama sekali ngga sesuai nawacita, ini menteri-menteri sudah memikirkan nawacita? Sama sekali ngga ngomong, membangun dari pinggir, masyarakat maluku ngga ada,” tegasnya.
Untuk itu, Seknas bersikukuh akan bersikap tegas dalam memberi masukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil keputusan mendukung pengelolaan Blok Masela secara onshore (darat).
(Baca: Gertak Sambel, Inpex Tak Mungkin Berani Tinggalkan Masela)
“Iya, mestinya, onshore. Iya jokowi harus ambil onshore, kenapa karena ini juga untuk kepentingan rakyat banyak. Saya juga tekankan bahwa. Ini bukan soal efisiensi engga, membangun masyarakat!,” paparnya.