Sakiti Hati Rakyat, Aktivis 98 Minta Dirut PLN yang ‘ASBUN’ Dipecat!
JAKARTA – Pengurus DPN Rumah Gerakan 98 Asbit Panatagara menyayangkan komentar Dirut PLN Sofyan Basir yang menyakiti hati masyarakat Indonesia, khususnya yang ada di bawah garis kemiskinan. Asbit menilai tak selayaknya seorang pejabat publik melontarkan hal tersebut.
Hal itu Jum’at (6/6/2017) lalu Sofyan Basir berucap, “Jika Mau tarif listrik turun? Cabut meterannya,” ucap Sofyan berkelakar dalam acara buka puasa bersama dengan awak media di restoran di kawasan bilangan Jakarta Selatan.
“Ucapan seorang pemimpin masa seperti itu? Tidak sejalan dengan semangat visi misi Presiden Jokowi. Mulutnya Dirut kok Asbun (Asal Bunyi) tidak peka terhadap masalah rakyat. sepertinya, tidak sekolah saja mulutnya,” ujar Asbit geram.
Menurut alumni aktivis PMII ini, kesusahan rakyat harusnya jangan menjadi bahan Olok-olokan dari seorang pejabat pemerintah. Sebagai pejabat, lanjutnya, Sofyan seharusnya bisa memahami nuansa batin rakyat. Bukan malah diolok-olok.
“Ini gak benar namanya, rusak moralnya (Sofyan) pemimpin itu. Bukan itu saja, pak Sofyan kembali menjelaskan kebiasaan pemakaian listrik sebenarnya bisa menghemat biaya. Misalnya, dengan kebiasaan mencabut colokan setelah dipakai,” terangnya.
Asbit mengungkapkan, kesulitan rakyat seharusnya menjadi dasar pengambilan keputusan PLN di bawah pemimpin Sofyan. Meskipun keputusan sulit harus diambil, setidaknya mampu memberikan pemahaman yang cukup kepada Masyarakat.
“Dengan begitu, masyarakat akan memahami, bukan Asbun. Kami di Rumah Gerakan 98 memang mendukung Jokowi sebagai pemimpin yang bebas dari masa lalu dan bagian dari produk reformasi. Tetapi kami mendukung dengan tetap kritis terutama perilaku para pembantu presiden yang membleo sikapnya,” papar Asbit.
“Kami meminta kepada Mentri BUMN juga agar meng-evaluasi kinerja Dirut PLN yang sama sekali tidak ada progresifitas selama memimpin PLN. Yang tidak becus memimpin lebih baik diganti saja, masih banyak kader terbaik bangsa yang cerdas dan bermoral baik,” sambungnya.
Bahkan, terang alumni Unija ini, pihaknya juga akan minta BPK harus melakukan audit terhadap kinerja PLN. Selama Sofyan menjabat Dirut PLN tidak ada kemajuan yang signifikan. (JODIRA)