Ribuan Massa Pro Palestina Datangi Dubes Amerika

 Ribuan Massa Pro Palestina Datangi Dubes Amerika

JAKARTA –  RIBUAN massa Voice of Palestine garda suci merah putih solidaritas muslimin untuk Al-Quds mendatangi Kedutaan Besar​ Amerika Serikat di jalan Merdeka Selatan, Jumat (23/6/2017) kemarin.

Tuntutan mereka menyuarakan dukungan untuk pembebasan Palestina dari pendudukan dan penindasan negara rasis ilegal Israel.

Seperti diketahui, tiap Jumat terakhir Ramadhan selalu diperingati Hari Internasional Al-Quds. Al-Quds adalah hari ketika orang-orang yang mencintai keadilan dan perdamaian akan bersatu menentang Israel dan mendukung bangsa-bangsa tertindas di mana pun, terutama di Palestina.

Ketua Voice of Palestine Mujtahid Hashem mengatakan,  ketika perhatian dunia banyak teralihkan oleh persoalan lain di Timur Tengah, rezim Zionis terus menjalankan kebijakan ilegal pendudukannya.

“Pada awal 2017, Israel sudah memutuskan membangun 4.000 unit pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur,Perubahan demografis pun terjadi di dua wilayah ini, ketika koloni-koloni di dalamnya muIai dihuni sekitar 590.000 pemukim ilegal Yahudi,” jelasnya.

“Ini  adalah angka perpindahan pemukim ilegal terbesar yang pernah tteadi dalam 20 tahun terakhir,” sambungnya.

Jalur Gaza, menurutnya, juga tetap masih dalam blokade ilegal oleh rezim Zionis di satu sisi dan junta militer Mesir di sisi lain.

Mujtahid menilai, Blokade ini memperburuk kondisi Gaza pasca agresi Israel. Menurut catatan United Nations Relief and Works Agency for Palestinian Refugees in the Near East (UNRWA), angka pengangguran di Gaza mencapai 60%, terparah di dunia.  Dan ada Sekitar 80°o penduduk bergantung hanya kepada bantuan luar untuk bertahan hidup, ujarnya

“Ironisnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan apa yang disebut “komunitas internasional” tak bisa berbuat apa pun untuk menjamin terpenuhinya hak-hak asasi manusia bangsa Palestina”.

Proses perdamaian, terangnya, yang selama ini dibicarakan hanya berputar-putar pada proses. Lebih jauh, “proses perdamaian” dengan “solusi dua negara” itu justru mengingkari hak-hak bangsa Palestina

“Bagi kami, pembelaan bagi bangsa Palestina  bukan semata pembelaan bagi sistem politik global yang arogan dan menindas. Demikian pula, perlawanan kami terhadap Zionis-lsrael berarti juga perlawanan terhadap sistem global yang hegemonik,” paparnya

Sejak 1948, Amerika setidaknya telah menggunakan veto di Dewan Keamanan PBB
untuk memblok 40 resolusi yang mengecam aksi ilegal rezim Zionis. Setiap harlnya, Israel menerima US$ 8,5 juta bantuan militer dari Amerika.

Bahkan, Amerika di bawah rezim Presiden Donald Trump berambisi memindahkan Kedutaan Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem, sebuah gestur politik yang mengmgkam hak bangsa Palestina atas Yerusalem dan negeri mereka secara keseluruhan .

Oleh karena itu, demonstrasi Hari Internasional Al-Quds 2017, kami menyerukan erapa pernyataan sebagai berikut.

1. Menyerukan kepada organisasi masyarakat sipil pencinta keadilan dan antiIsrael untuk mengenyampingkan segala perbedaan dan bersatu dalam agenda membela dan mendukung pteuangan serta perlawanan bangsa Palestina.

2. Menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk aktif berperan mempersatukan faksi-faksi politik di internal Palestina.

3. Menyerukan kepada organisasi masyarakat sipil pecinta keadilan untuk terus mendesakkan agenda pengucilan Israel di dunia internasional.

4. Menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk meninjau kembali dukungannya kepada konsep “Solusi Dua Negara” yang semakin terlihat tak realistis (JODIRA)

Facebook Comments Box