Hary Tanoe Tersangka, Netizen: Polisi hanya Memaksakan Diri dan Mengada-ada!

 Hary Tanoe Tersangka, Netizen: Polisi hanya Memaksakan Diri dan Mengada-ada!

JAKARTA – BEGITU cepat Bareskrim Polri sudah mengirimkan surat permohonan pencegahan ke luar negeri bagi Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) ke Direktorat Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen Imigrasi Kemenkumham) karena statusnya​ sebagai tersangka kasus SMS ancaman ke Jaksa Yulianto.

Bahkan ada​ yang menyebut bahwa pihak terkait termasuk kepolisian memaksakan kehendak dalam menangani kasus itu. Ada pula menyebut pihak terkait mengada-ada.

Di mana Penetapan tersangka HT didasari setelah keluar hasil gelar perkara dengan alat bukti keterangan saksi, keterangan ahli, surat dan petunjuk.

Namun, bagi sebagian publik khusus pengguna aktif media sosial (medsos) mempertanyakan​ isi SMS HT dinilai tak ada muatan ancaman. Apalagi isi SMS HT menjadi viral di medsos.

“Saya tak percaya SMS HT itu kepada jaksa yang menangani kasus dugaan korupsi restitusi pajak Mobile 8 disangkakan mengandung ancaman pada dia. Saya sudah baca berulang-ulang, yang mana poin ancaman,” tanya pemilik akun Daswin.

“Kalau melihat seperti itu SMS nya biasa saja, Polisi hanya Memaksakan dan mengada2 saja,” tulis Eka.

“Ini lbh karena ketakutan krn Perindo secara survey elektabilitasnya cukup baik msuk 4 besar partai,” tulis balas Kiki.

Bahkan pemilik salah satu akun bernama Iwan meragukan keputusan Pangadilan yang menetapkan HT sebagai tersangka. Ia meminta Presiden Joko Widodo turun tangan melihat dan menyelesaikan ketidakmampuan pengadil menyelesaikan berbagai kasus di negeri ini.

“Saya sebagai org awam melihat isi SMS itu tak ada tuh SMS ancaman. Malahan ini bikin gaduh lagi, ayo Pak Presiden Jokowi​ selesaikan ini semua,” pinta Iwan.

Berikut Isi SMS Hary Tanoe ke jaksa Yulianto yang disebut-sebut Ancaman itu:

Mas Yulianto kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar, siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasan tak akan langgeng, saya masuk politik karena ingin membuat Indonesia maju dalam arti yang sesungguhnya, termasuk penegakan hukum yang profesional, tidak transaksional, tida bertindak semena mena demi popularitas, dan abuse of power. Suatu saat saya akan jadi pimpinan negeri ini, di situlah saatnya Indonesia akan berubah dan dibersihkan dari hal hal yang tidak sebagaimana mestinya. Kasihan rakyat yang miskin makin banyak sedangkan yang lain berkembang dan makin maju.”

Facebook Comments Box