HMI MPO: Tantangan dan Perubahan
Oleh: Riduan Syah, Ketua Umum HMI Cabang Jakarta
“Untuk menghidupi suatu bangsa selama setahun hendaklah menanam padi dan pohon, untuk menghidupi suatu bangsa selama seratus tahun hendaklah mendidik rakyat”
Berawal dari Perkaderan dan Perjuangan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mencoba memberikan suatu corak tersendiri dalam ke-ikut sertaannya membangun bangsa ini. Sadar maupun tidak tantangan yang di depan mata maupun ke depannya, menunjukkan trend dimana dinamika sosial, budaya, ekonomi dan politik berlangsung dalam kompetisi yang bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia (SDM).
Khittah Perjuangan yang merupakan landasan berfikir dan berjuang bagi para kader HMI MPO dewasa ini sejatinya mampu memberi jawaban atas tuntutan zaman yang semakin dinamis.
Dalam perspektif pengembangan SDM, HMI harus mampu menyiasati bagaimana keunggulan kadernya agar dapat berkompetisi, sehingga menjadi posisi tawar tersendiri bagi eksistensi HMI kedepannya.
Namun, di sisi lain muncul pertanyaan mendasar. Sejauh mana pemahaman para kader terhadap Khittah Perjuangan sekarang ini? Hemat saya ini menjadi “PR” besar HMI MPO saat ini.
Cara berfikir HMI yang seharusnya sudah berada satu langkah di depan, sebagai ujung tombak atau tepatnya sebagai lokomotif gerakan dalam membangun peradaban, khususnya pada tataran Pengurus Besar (PB HMI) Paling tidak harus dimulai dari “dapur pacu” HMI itu sendiri baik dalam perkaderan maupun efektifitas manajerial organisasi dari tingkatan PB, BADKO, CABANG, KORKOM, hingga KOMISARIAT.
Ini semua harus sinergi dan harmonis sehingga “ruh” perjuangannya akan selalu hidup.
HMI sudah semestinya peka, cepat serta tepat bersikap terhadap isu-isu kekinian baik itu di tingkat nasional maupun manca negara khususnya negara-negara dimana ummat islam sedang dalam kesulitan baik itu akibat perang maupun yang lainnya. Pola fikir biar lambat asal selamat sudah harus di rubah menjadi cepat, tepat dan selamat.
Sehingga kedepan HMI bukan hanya sebatas organisasi kemahasiswaan yang menberikan basic need kepada para mahasiswa yang “kehausan” trend berorganisasi, namun lebih dari pada itu.
Sekiranya HMI tidak dapat merumuskan jawaban-jawaban atas tantangan dinamika yang ada dewasa ini, bisa dipastikan HMI tak jauh berbeda dengan sebatang pohon cengkeh yang subur dan besar tapi tak berbuah.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantah mereka dengan cara yang baik (Q.S. 16:125). []