Dari Manado, Forkom Pendsosant Dorong Paham Multikulturalisme
MANADO – KETUA Forum Komunikasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi (Forkom Pendsosant) Ubedilah Badrun ikut angkat suara mencermati situasi dan kondisi kebangsaan saat ini yang telah mengalami semacam erosi kompetensi budaya keragaman.
Selain itu, menurut Ubedillah, kondisi sosiologi masyarakat Indonesia telah terjadi erosi semangat inklusivitas menghargai keragaman budaya, baik dari segi etnisitas, pemikiran, dan penghargaan terhadap keragaman agama (multikulturalisme).
Ubedillah menilai, realitas meningginya tensi sosial, potensi konflik sosial, konflik politik meningkat begitu tinggi dalam kehidupan masyarakat kita sebagai sebuah bangsa (nation).
Radikalisme dan intoleransi antar masyarakat atas dasar suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), sungguh sangat merusak kebhinekaan (multikulturalisme) kita, di saat yang sama indikator represifitas juga mulai memiliki semacam tafsir regulasi.
Dengan kondisi itu, Forkom Pendsosant Se-Indonesia yang terdiri dari seluruh pimpinan dan dosen program studi pendidikan sosiologi dan antropologi se-Indonesia yang memiliki ribuan mahasiswa telah mengadakan pertemuan nasional (Temu Nasional) pada momentum bulan kemerdekaan ini di Universitas Negeri Manado (UNIMA) pada 3-4 Agustus 2017 lalu.
Pada kesempatan itu, Forkom Pendsosant Se-Indonesia mengecam segala sikap dan tindakan yang mengakibatkan konflik sosial, radikalisme, dan intoleransi di seluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Mendorong seluruh warga bangsa untuk bersama–sama menguatkan sikap dan tindakan menghargai kebhinekaan (multikulturalisme) yang dapat meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa,” kata Ubedillah seperti disampaikan pada lintasparlemen.com, Sabtu (5/8/2017).
Selain itu, pihaknya mendorong seluruh pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan untuk memasukan semangat dan agenda menghargai kebhinekaan (multikulturalisme), mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, baik melalui mata pelajaran, melalui mata kuliah atau melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan pusat kebudayaan serta pembelajaran masyarakat.
“Program studi pendidikan sosiologi dan antropologi se-Indonesia siap mengagendakan, memuat, melaksanakan dan meningkatkan pembelajaran yang menghargai keragaman (multikulturalisme) di seluruh kampus anggota forum komunikasi program studi pendidikan sosiologi dan antropologi se-Indonesia,” sambungnya.
Anggota Forum Komunikasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi (Forkom Pendsosant) se-Indonesia:
1. Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
2. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
3. Universitas Negeri Semarang (UNNES)
4. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
5. Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS)
6. Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
7. Universitas Negeri Malang (UM)
8. Universitas Muhammadiyah Makassar (UNMUH Makassar)
9. Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSA)
10. Universitas Negeri Medan (UNIMED)
11. Universitas Negeri Padang (UNP)
12. Universitas Tanjungpura Pontianak (UNTAN)
13. Universitas Lambung Mangkurat (ULM)
14. Universitas Hamzanwadi Lombok, NTB
15. Universitas Negeri Manado (UNIMA)
16. STKIP PGRI Sumatera Barat
1 Comment
[…] Sumber: lintasparlemen.com […]
Comments are closed.