Paham Komunis Merajalela, Firman Minta Aparat Tingkat Kewaspadaan
PATI – Politisi senior asal Pati Firman Soebagyo merasakan gunda terkait makin menggeliatnya tanda-tanda kebangkitan paham komunis di Indonesia khususnya di Pati, Jawa Tengah. Hal itu setelah ditemukan sejumlah gejala gerakan komunis melalui simbol-simbol mereka tersebar luas di tengah masyarakat.
“Kita harus waspadai (komunis), banyak menemukan modus operandi mereka yang dapat mempengaruhi dan menghangatkan kembali ideologi komunis yang mulai memperkenalkan kembali dengan mengedarkan atribut dan simbul partai komunis baik berbentuk bendera, T-shirt/kaos berlambang palu arit,” kata Firman pada lintasparlemen.com, Pati, Ahad (17/9/2017).
Temuan terkait kebangkitan komunis di Pati itu kerap ditemukan bahkan sudah dilaporkan kepada Kodim 0718 Pati, Jawa Tengah. Hal itu juga sudah dibenarkan oleh Komandan Kodim 0718 Letkol infantri Adri kepada Firman Soebagyo saat melakukan reses dan melakukan Sosialisasi 4 Konsensus Nasional 4 Pilar di Pati.
“Kodim 0718 Pati telah menemukan kebangkitan komunis di beberapa desa di Kabupaten Pati dan telah dilakukan penyelidikan oleh pihak aparat,” ujar Firman yang menjabat Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Kabupaten Pati (IKKP) ini.
Sebagai upaya pencegahan, pihak Kodim 0718 dari desa ke desa bersama Firman Soebagyo dilakukan pembekalan bagi masyarakat tentang pentingnya membekali diri tentang pemahaman bahaya paham komunis saat sosialisasi 4 pilar.
Akhir-akhir ini, lanjut Firman yang juga Wakil Ketua Baleg ini, masyarakat sudah banyak diresahkan dengan adanya gerakan komunis baru yang merupakan bahaya laten yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
“Indikasi gerakan mereka yang telah mewacanakan pembubaran Kodim dan Koramil patut diwaspadai. Karena ini akan sangat berpengaruh terhadap potensi pelemahan pertahanan negara. Dan komunis akan lebih mudah dan secara bebas menyebarkan ideologinya dengan menyusup ke desa desa,” jelas Sekretaris Dewan Pakar DPP Golkar.
“Karena memang perjuangan komunis selalu indentik dengan perjuangkan orang miskin, petani, pekerja yang sangat mudah dipengaruhi. Oleh karena itu, kalau benteng pertahanan tingkat desa apalagi wilayah perbatasan yang selama ini dijaga kekuatan TNI melalui kekuatan KODIM dan KORAMIL ini akan dibubarkan. Ini akan sangat mudah memberikan karpet merah gerakan komunis menyusup ke desa desa dan akan berbahaya bagi pertahanan negara,” sambungnya.
Alasan itu, Firman tak bosan mengingatkan pemerintah dan jajaran TNI, jangan mudah terpengaruh dengan gerakan yang dibangun oleh kelompok masyarakat yang tidak jelas ideologi dan identitasnya itu.
Di akhir keterangannya, Firman menolak dengan tegas gagasan pembubaran Kodim dan Koramil. Jika koramil dibubarkan akan menuju kehancuran dan membuka pintu lebar bagi gerakan komunis baru leluasa mengembangkan sayapnya di Indonesia. (YUSRO)