Ketua IViD: Kami Lahir dari Keprihatinan Pengawasan dan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia
JAKARTA – Ketua Voter Initiative for Democracy (IVID) Rikson Nababan menyampaikan, IVID selaku lembaga penggiat pemilu dan demokrasi di Indonesia lahir dari keprihatinan terhadap dunia pengawasan dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia.
Menurut Rikson, kebanyakan masyarakat saat ini hanya melakukan pemantauan pemilu lebih karena mobilisasi, bukan karena partisipasi atas kesadaran sendiri. Padahal, pengawasan partisipatif masyarakat sangat diperlukan untuk mengawasi proses pemilu agar berjalan demokrasi untuk menghasilan pemimpin yang berkualitas.
“Yang kami rasakan partisipasi masyarakat lebih ke mobilisasi saja, apa karena Pilkada langsung, saya gak tau persis. Saya berharap, banyak masyarakat yang menjadi pemantau jalannya proses Pemilu yang berjalan di Indonesia,” kata Rikson saat memberi sambutan dalam acara lauching IViD di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta, Kamis (21/9/2017) semalam.
Pada acara launching tersebut yang diberi tema “Pengenalan Publik, IVID untuk Pemilihan dan Pemilu Serentak”. Hadir Ketua KPU RI Arief Budiman, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti, Komisioner Bawaslu DKI Achmad Fachrudin, Anggota KPU DKI Jakarta Dahlia Umar, Muhammad Sidik dan M Fadillah, Mantan Tim Asistensi Bawaslu RI Muamarullah Umam dan Mantan Komisioner Bawaslu Bengkulu Saadah Mardiyanti.
Dalam launching tersebut, disampaikan sejumlah IViD seperti SADAP (Sistem Informasi Data Pemilih), SIDUKUN (Sistem verifikasi Dukungan), SIPITUNG (Sistem Verifikasi Penghitungan dan Rekapitulasi Suara).
Rikson menjelaskan, IVid ke depannya akan lebih fokus pada pemantauan dan pengawasan terhadap jalannya proses Pemilu di Indonesia. Untuk Itu, Rikson mengungkapkan, IViD siap mengawal pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018 dan Pemilu Seretak di tahun 2019 mendatang.
“IVID itu berbasis pada pemantauan pemilu, pendidikan politik dan kewarganegaran, penerbitan dan pemberitaan media online, dan survey jajak pendapat,” ujar Rikson menjelaskan visi misi dan kegiatan IVid ke depannya.
Selain itu, Rikson juga menyampaikan makna hewan keledai memegang kotak suara yang dijadikan logo IVID. Menurutnya, hewan keledai itu sebagai binatang paling tulus, pekerja keras dan tidak pilih-pilih pekerjaan.
“Secara fisik keledai punya telinga lebih panjang dari mulutnya, artinya kita lebih akan banyak mendengar. Kita ingin dengar misalnya masyarakat mau pemilu seperti apa, kekurangannya apa,” terang Rikson. (JODIRA)