Saat Aksi Kekerasan pada Mahasiswa masih Berlangsung di Kampus
MEDAN – Tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK ditandai dengan aksi kekerasan terhadap mahasiswa. Kekerasan fisik itu kembali terjadi di Universitas Sumatra Utara. Immanuel Silaban, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya di keroyok oleh satpam USU.
Dari berbagai sumber yang diperoleh penganiayaan puluhan satpam USU terhadap Immanuel yang masih berstatus mahasiswa di jurusan Ilmu Perpustakaan (angkatan 2010), berlangsung Kamis malam (19/10/2017).
“Sekitar pukul 22.00, Immanuel silaban dan seorang rekan nya frima masuk ke dalam kampus. Pengejaran pun dilakukan rombongan satpam menggunakan sekitar sepuluh sepeda motor di areal kampus USU, akibat kejar kejaran tersebut Immanuel dan frima terjatuh,” seperti disampai Christin Panjaitan Humas Gemaprodem (Gerakan Mahasiswa Pro-Demokrasi) Sumatera Utara (Sumut).
“Disitulah kemudian dia dihajar oleh satpam yang bersenjatakan potongan kayu dengan paku di salah satu ujungnya serta linggis.
Akibatnya, korban menderita luka-luka dan dalam kondisi kritis hingga saat ini dirawat di ruang ICU RS coulombia, Medan,” jelasnya.
Baginya, ini jelas-jelas tindakan yang sangat represif oleh oknum-oknum satpam yang disinyalir dibantu oleh aparatur keamanan Negara.
Setelah mengetahui rekannya mendapat tindakan represif, para mahasiswa pun memboikot perkuliahan.
“Hingga saat ini banyak rekan-rekan mahasiswa sedang menunggui di RS,” kata christin salah satu mahasiswa USU menjawab melalui sambungan telepon,” terang Panjaitan.
“Sampai sekarang belum diketahui pasti apa penyebab sehingga Immanuel silaban dianiaya,” tutupnya. (Panji)