Fahri Hamzah Pimpin Kunjugan DPR ke AS: Demokrasi Indonesia Makin Konsolidatif!
WASHINGTON – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memimpin delegasi parlemen Indonesia bertemu beberapa pihak dan institusi di Washington DC dan New York, Amerika Serikat, mulai hari Rabu kemarin hingga Jumat, 1-3 November 2017.
Dalam pertemuan pertama dilakukan dengan Clerk of House Representatives dan pertemuan dengan beberapa anggota Parlemen dari Partai Republik dan Demokrat.
“Kongres Amerika adalah salah satu contoh bagi parlemen Indonesia karena sistemnya yang hampir sama. Parlemen dimanapun adalah pilar utama demokrasi dan DPR ingin mendapatkan ‘insight’ yang mendalam dari mereka,” Kata Fahri Hamzah di kompleks Cannon House Office Building, kompleks Capitol Hill, Rabu (1/11/2017) kemarin.
Menurut Fahri, tantangan penguatan Parlemen menjadi penting untuk memastikan demokrasi di Indonesia makin konsolidatif. Parlemen yang kuat diperlukan untuk mengimbangi kewenangan presiden yang besar dalam sistem presidensial.
Bagi mantan Ketua Umum KAMMI ini, sebuah sistem yang berlaku sama di Indonesia dan Amerika Serikat. Parlemen yang kuat membentengi demokrasi dari kemungkinan penyalahgunaan kewenangan dari cabang eksekutif.
Sementara itu, Anggota DPR RI lainnya Guntur Freddy menjelaskan dalam hal budgeting misalnya, kewenangan DPR hanya mengoreksi hingga tingkat tertentu.
“Tidak sampai pada aspek yang rinci. Begitu pula dalam hal legislasi, pengajuan RUU lebih banyak dari Pemerintah. Sehingga DPR lebih banyak berperan hanya pada pembahasan,” terang Guntur Freddy.
Kunjungan DPR ke Amerika juga dimaksudkan untuk menuntaskan rencana implementasi parlemen modern yang rekomendasinya diharapkan selesai dan dilaksanakan DPR periode ini (2014-2019).
Fahri Hamzah yang juga menjabat selaku Ketua Tim Implementasi Reformasi DPR akan melengkapi kunjungan ke Library of Congress untuk dasar memperkuat posisi DPR sebagai ‘brain of nations’.
Adapun Anggota DPR yang ikut serta dalam rombongan tersebut yakin, Mukhamad Misbakhun (Golkar), Abidin Fikri (PDIP), Ibnu Munzir (Golkar), Arsul Sani (PPP), Ahmad Sahroni (NASDEM), Dossy Iskandar (HANURA), Jazuli Juwaini (PKS) dan Mulfachri Harahap (PAN). (Irfan)