Kunjungan ke Korsel, Pansus RUU Sisnas Iptek Tekankan Kerjasama Peneliti
MOKPO– Ketua Pansus RUU Sisnas Iptek Daryatmo Mardiyanto memimpin kunjungan kerja (Kunker) dalam rangka memperoleh masukan terkait RUU tentang Sisnas Iptek ke Korea Selatan, 15-21 November 2017. Daryatmo menekankan perlunya ada kerjasama antar peneliti dan universitas dengan negara sahabat.
Sesuai agenda, selama kunjungan kerja tersebut, Pansus DPR RI akan mengadakan pertemuan dengan Ministry of Science and ICT (MSIT), National Research Council of Science & Technology (NST), Majelis Nasional Korea dan melakukan peninjauan ke ICT Launge di Incheon Airport.
“Kerjasama dibidang kemaritiman sangat penting artinya dan sejalan dengan cita-cita pemerintah Indonesia saat ini untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritime dunia,” kata Daryatmo.
Disela-sela kunjungan kerja tersebut, para delegasi menyempatkan hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Mokpo National University dalam rangka pemberian gelar DR Honoris Causa kepada Presiden Ke-5 Republik Indonesia/Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. Dan pada pertemuan itu Megawati mendorong perlunya kerjasama dibidang kemaritiman antara Mokpo National Universitas dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS).
Kembali pada kunjungan Pansus RUU Sisnas Iptek, Daryatmo menjelaskan kerjasama bidang riset dan pengembangan, juga penerapan teknologi khususnya di bidang kemaritiman perlu semakin ditingkatkan lagi.
“Kami di Pansus RUU tentang Sisnas Iptek akan mendorong kegiatan riset dan pengembangan serta penerapan teknologi untuk semakin ditingkatkan dengan melakukan penguatan kelembagaan yang telah ada saat ini. Selain itu, kita juga ingin memastikan adanya pendanaan yang jelas terkait kegiatan riset dan pengembangan penerapan teknologi yang akan diatur dalam RUU Sisnas Iptek tersebut,” paparnya.
Usai pertemuan dengan Mokpo National University, Pansus RUU Sisnas Iptek DPR RI akan melakukan pertemuan dengan Ministry of Science and ICT (MSIT) untuk memperoleh masukan terkait tatakelola penelitian dan pengembangan.
“Ini untuk bentuk kerjasama antara peneliti, perguruan tinggi, pemerintah dan sektor swasta agar setiap hasil riset dapat dimanfaatkan untuk mendorong kemandirian ekonomi suatu bangsa. (daya)