Pencapaian 30 Tahun Kinerja Ekspor Toyota Indonesia

 Pencapaian 30 Tahun Kinerja Ekspor Toyota Indonesia

LUAR BIASA TOYOTA RAIH PENGHARGAAN PRIMANIYARTA UNTUK KE- 8 KALINYA

JAKARTA – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mulai melakukan aktivitas ekspor sejak 30 tahun yang lalu. Pengapalan perdana dilaksanakan pada tahun 1987 dengan mengirimkan Toyota Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) ke Brunei Darusalam.

Seperti dikutip halaman web site resminya, momentum ekspor terbaik TMMIN ketika dipercaya menjadi salah satu basis produksi bagi pengembangan kendaraan IMV (Innovative International Multi-purpose Vehicle) model Kijang Innova pada 2004, dan langsung melakukan ekspor di tahun yang sama.

Dilanjutkan dengan dimulainya ekspor sedan Vios di tahun 2014. Pencapaian TMMIN sebagai industri manufaktur otomotif di Indonesia tidak diraih dengan singkat. Berawal sebagai importir di tahun 70-an, kini TMMIN perlahan menjadi basis produksi dan ekspor sejak tahun 2004 serta bercita-cita untuk menjadi rantai pasok (supply chain) bagi Toyota Global.

Penambahan produk dan kehadiran pabrik mesin baru di Karawang merupakan realisasi komitmen Toyota untuk terus berkembang bersama masyarakat Indonesia sekaligus berperan aktif dalam pengembangan industri otomotif nasional.

Saat ini, kontribusi kendaraan utuh bermerk Toyota bagi total ekspor otomotif nasional Indonesia sebesar 87% terdiri dari ekspor 9 model yaitu Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, Avanza, Rush, Town/Lite Ace, Agya, dan Sienta. TMMIN juga mengekspor kendaraan terurai (CKD/Completely Knock Down), mesin bensin dan ethanol tipe TR-K dan R-NR, komponen kendaraan serta alat bantu produksi berupa jigs (alat bantu dalam proses pengelasan), dan dies (alat bantu dalam proses pengepresan) yang sekaligus menunjukan tingkat kedalaman industri TMMIN.

Sepanjang 2017 hingga bulan September, TMMIN telah membukukan ekspor CBU sekitar 150.400 unit. Pencapaian ini meningkat 22% dari torehan TMMIN tahun lalu, didukung oleh volume SUV Fortuner sebesar 52.500 unit, MPV Avanza sebesar 36.100 unit, serta sedan Vios sebesar 20.700 unit.

Sedangkan untuk CKD sebanyak 35.600 unit, mesin bensin lebih dari 99.850 unit, mesin ethanol sebanyak lebih dari 7.350 unit, dan komponen kendaraan sekitar 76.6 juta buah. Pada tahun ini, untuk memantapkan posisi TMMIN sebagai salah satu manufaktur andalan di sektor otomotif Indonesia, Toyota menargetkan peningkatan ekspor kendaraan utuh meningkat sebesar 10% dibandingkan angka ekspor pada tahun 2016 lalu.

Menurut Vice President Director TMMIN Edward Otto Kanter Produk-produk ekspor kendaraan Toyota ini nantinya dikirim ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, Pasifik, serta Timur Tengah.

“Investasi dan aktivitas kinerja ekspor Toyota di Indonesia selama 30 tahun merupakan wujud keseriusan kami dalam menggarap dan mengeksplorasi potensi pasar yang berdaya saing tinggi. Kerja keras kami membuahkan hasil berupa kepercayaan atas peran TMMIN sebagai salah satu basis produksi kendaraan, engine, dan komponen Toyota di Asia Pasifik untuk memenuhi permintaan global,” kata Edward.

Selain itu, sejak tahun 2016, TMMIN menambah 2 produk ekspor baru, yaitu Sienta dan Engine R-NR. Jumlah ekspor unit engine R-NR yang dilakukan Toyota Indonesia sepanjang tahun 2017 cukup signifikan dengan mencatatkan 74.600 unit.

Toyota Sienta, lanjut Edward, yang awal perdana diproduksi sudah mencapai tingkat komponen lokal 80%, di awal Agustus ini sudah diekspor dengan dapur pacu berstandar Euro6.

Sebagai informasi, Toyota Indonesia telah hadir selama 45 tahun untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia. Sesuai dengan semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia), Toyota berkomitmen kuat untuk menyediakan produk dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. (HMS)

Facebook Comments Box