Target Realistis, Gerindra Bidik 30 Persen Kursi DPR dan DPRD DKI di Setiap Dapil

 Target Realistis, Gerindra Bidik 30 Persen Kursi DPR dan DPRD DKI di Setiap Dapil

JAKARTA – Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik mengaku sudah menentukan target minimal yang harus dicapai pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Dari total 10 daerah pemilihan (dapil) di ibukota, Partai Gerindra membutuhkan setidaknya 30 persen jumlah suara dari setiap dapil.

“Kita menargetkan per dapil itu 3 kursi DPRD sehingga dari 10 dapil kita harapkan sekurangnya memperoleh 30 kursi di DPRD. Untuk kursi di DPR ditargetkan sebanyak 7 kursi untuk seluruh DKI,” kata Taufik usai pembukaan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) DPC Partai Gerindra Jakarta Timur di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2017).

Menurut Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini, dengan bermodalkan 30 kursi DPRD, maka posisi partai besutan Prabowo Subianto akan makin bersemangat untuk mengawal Anies Baswedan-Sandiaga Uno hingga tahun 2022 mendatang.

“Kemenangan Gerindra di Jakarta tentunya bakal memompa militansi kader untuk memenangkan Prabowo menjadi Presiden RI 2019,” ujar Taufik.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur, Adi Kurnia Setiadi mengaku optimistis pihaknya mampu menyumbang minimal 12 kursi DPRD.

“Minimal satu dapil kita raih empat kursi. Jakarta Timur itu lumbung suara Gerindra. Buktinya lebih dari 60 suara pemilih mencoblos Anies-Sandi,” cetus Adi.

Selain menargetkan 12 kursi Dprd dan 2 Kursi DPR RI,adi juga menargetkan mampu mrngantarkan Bapak prabowo Subianto menjadi Presiden RI 2019-2024.

Adi mengatakan kader Partai Gerindra harus bisa menjadi mediator bagi masyarakat dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga di daerahnya. Setiap kader perlu meningkatkan kapasitas dirinya untuk memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Misalnya, masyarakat berkebutuhan atas pelayanan kesehatan, kader harus mampu melakukan hal itu. Gerindra akan membuat mereka mampu dan paham bagaimana sistem dan prosedur berjalan.

“Jadi, bukan sekadar mereka pakai baju Gerindra berjalan di tengah masyarakat dan bergaya, tetapi dia mampu ketika ditanyakan masyarakat mereka mampu memberikan jawaban dari kebutuhan masyarakat. Minimal mereka bisa memberikan masukan langkah awal kepada masyarakat,” jelas Adi.

Menurut Adi, pada dasarnya setiap kader harus memberikan perubahan kepada masyarakat hingga di tingkat paling bawah. Dirinya menyadari keterbatasan para pegawai negeri sipil dalam menjalankan tugas dibandingkan jumlah penduduk DKI sangat tidak berimbang.

Setiap kader berfungsi mengomunikasikan kembali melalui akses yang dimiliki. Dengan begitu, diharapkan akan terjadi sinergi antara masyarakat dan Partai Gerindra. (Adhy)

Facebook Comments Box