HMI Pertanyakan Klaim Kemenhan Cetak 74,3 Juta KBN
JAKARTA – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Badan Koordinasi (Badko) Jabodetabeka-Banten Maizal Alfian mempertanyakan kebenaran pernyataan Kemenhan RI melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi Menteri Pertahanan, Bondan Tiara terkait keberhasilan Kemenhan dalam menjalankan program.
Bagi Maizal, berjalan tiga Tahun Pemerintahan, Kemenhan telah berhasil mencetak 74,3 juta poundsterlingKader Bela Negara (KBN) dan akan terus meningkatkan jumlah partisipannya.
“Ini jumlah data dari mana? Jangan asal jeplak aja,” ujar Maizal yang juga mahasiswa Prodi Adiministrasi Publik Pasca Sarjana di salah satu Perguruan Tinggi Swasta Jakarta, Minggu (31/12/2017)
Maizal menyampaikan, bandingkan saja kalau seandainya seluruh pegawai negeri sipil (PNS) dilatih belanegara pun belum sampai sebanyak itu. Ditambah dengan pemerintah melatih seluruh organisasi masyarakat (Ormas) yang berbadan hukum.
“Tidak logis kan, kalau pun pemerintah melatih Ormas. Ormas yang mana saja dan berapa jumlahnya?,” ucap Maizal.
Mantan Presidium BEM Nusantara ini melanjutkan, seandainya pemerintah melatih kader bela negara di masing-masing Provinsi yang setiap bulannya ada 10rb orang selama tiga tahun, maka jumlahnya pun sekitar 12 juta orang.
“Kalau kita hitung secara matematika 10rb orang x 34 provinsi x 12 bulan x 3 tahun, maka jumlah kader bela negara yang dilatih sebanyak 12,240,000 orang. Itu Baru berapa? Sisanya mana lagi?,” tanya Maizal.
Dan itu akan memakan banyak anggaran pemerintah khususnya Kemenhan untuk melatih 74,3 juta Kader Bela Negara selama 3 tahun pemerintahan.
Contoh katakan saja terendah biaya per orang diklat Kader Bela Negara Rp 1 juta x 74,3 juta orang sama dengan Rp 74,3 Triliyun. Anggaran Kemenhan sendiri dalam APBN kira-kira hanya berkisar 114 Triliyun per Tahun.
“Jika kita urai 74,3 Triliyun dibagi 3 tahun, berarti 24,76 Triliyun pertahun artinya hanya untuk diklat Kader Bela Negara Kemenhan menganggarkan hingga 21% dari total APBN-nya,” terang Maizal.
“Apa iya anggaran Kemenhan dalam menjalankan program bela negara memang sebanyak itu?,” tutupnya. (RAS)