Demokrat Serang PDIP, Arteria Dahlan ‘Melawan’!

 Demokrat Serang PDIP, Arteria Dahlan ‘Melawan’!

Logo PDI Perjuangan

JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menuding Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto adalah populis gadungan yang kekanak-kanakan. Pernyataan ini menanggapi ucapan Hasto yang menyidir PDI Perjuangan tidak pernah mengeluh walaupun mendapatkan intervensi.

Namun sindiran Rachland itu mendapatkan pembelaan dari politisi muda PDIP Arteria Dahlan. Bagi Arteria, apa yang disampaikan oleh Hasto sudah tepat.

Diberitakan sebelumnya, Hasto membandingkan respon yang dilakukan partainya dalam menyikapi upaya intervensi dan ketidakadilan saat proses Pilkada. Atas perlakuan tidak adil itu, PDIP memilih menyatu dengan rakyat daripada mengeluh seolah menjadi korban.

“Saya pikir tidak ada yang salah dari pernyataan Mas Hasto, justru melalui giat beliau telah mengajarkan pada kita semua bagaimana berdisiplin dalam berbuat, bertindak dan bertutur kata. Beliau itu salah satu orang di republik ini yang statementnya paling terukur, disiplin dan proven,” jelas Arteria pada LINTASPARLEMEN.COM, Sabtu (6/1/2018).

“Jadi sahabat saya Bung Rachland jangan terlalu sensitive, apalagi sekalipun mau sensitive selaku politisi harusnya sensitive itu terhadap kepentingan rakyat, bukan saat kepentingannya “dirasa” terganggu. Berpolemik itu sah-sah saja tapi untuk sesuatu yang besar, bukan semata urusan kekuasaan belaka,” papar Arteria.

Arteria mengingatkan, memasuki tahun politik seyogyanya semua pihak, khususnya elit parpol lebih dewasa, matang dan tidak reaksioner. Kurang elok, lanjut Anggota Komisi II DPR ini, apalagi serangannya angsung ke Sekjen PDIP.

“Serangannya pun langsung ke alat kelengkapan negara, yakni Polri. Kalau ada yang salah mereka kan punya fraksi di DPR, punya anggota di Komisi III yang nantinya bisa melakukan klarifikasi dan fungsi pengawasan, jadi lebih baik menggunakan kanal-kanal konstitusional yang telah ada. Justru memperlihatkan bagaimana Partai Demokrat selaku politik dapat membangun peradaban,” ungkap Arteria.

“Bukan sebaliknya, membawa masalah ini pada polemik dan kegaduhan baru. Kan sederhana, kalau ada Giat Polri yang menyimpang, buktikan, saya yakin jika terbukti, kan langsung dilakukan upaya korektif dan restoratif, tapi jangan dibuat polemik dan bahkan membuat tuduhan maupun sangkaan tanpa dasar dan juga tidak relevan,” tegasnya.

Berikut tanggapan lengkap Arteria terkait polemik Rachland dengan Hasto:

Saya bahkan mendesak kita gelar perkara saja, apakah yang itu benar-benar dikriminalisasi atau memang sejatinya terindikasi kriminal. Agar clear, tidak ada persangkaan apalagi terkait dengan institusi Polri. Sejauh ini sepanjang pengalaman saya mengawal Pilkada di Komisi II selama 3 tahun, saya menilai polri merupakan salah satu institusi yang terbaik di dalam menjaga independensi dalam pilkada.

Saya minta semua pihak menahan diri, jangan jumawa dan langsung menyerang person atau tunjuk hidung. Justru tidak mencerminkan kesantuan dan etika politik. Sejauh ini saya menilai Hasto merupakan salah satu komunikator handal. Kelas beliau tidak hanya sebagai Sekjen PDIP, justru beliau juru bicara partai yang telah teruji sangat baik.

Akan tetapi mampu membangun komunikasi dan diplomasi kebangsaan lintas partai lintas golongan lintas agama secara paripurna. PDI Perjuangan hari ini, dengan bagunan kepartaian yang berwajah kerakyatan dan terbukti telah berada pada puncak elektabiltas yang berada jauh di atas partai demokrat, banyak sedikitnya berkat tangan dinginnya Mas Hasto, berkat komunikasi politik dan dialektika kebangsaan yang kerap kali dibangun dan didengungkan oleh Mas Hasto, baik secara internal maupun external.

Jadi statemen Bung Rachland terkesan emosional, reaksioner dan justru kontraproduktif dari kesan yang selama ini hendak dibangun partai demokrat yang santun. Kasihan Pak SBY, ibarat membangun bangunan pasir di tepi pantai, seketika musnah ditelan ombak seiring dengan sikap reaksioner seperti itu.

Harusnya Bung Rachland lebih obyektif, Mas Hasto mampu memperlihatkan bangunan kepartaian sebagai muka kerakyatan. Bagaimana berpolitik membangun peradaban. Statemen Beliau harusnya lebih dimaknai bahwa dalam berpolitik bukan sekadar berkuasa, akan tetapi lebih dari itu. Di mana cara mendapatkan kekuasaan dan bagaimana kekuasaan berjalan sesuai kehendak rakyat.

Kalau mau obyektif Kan sejujurnya terlihat jelas, komunikasi politik Mas Hasto telah mampu membangun wajah kerakyatan dalam setiap kebijakan partai, telah mampu menerjemahkan ideologi kepartaian ke dalam kebijakan partai. Bahkan pemerintahan telah mampu menerjemahkan gagasan-gagasan besar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam bentuk sikap tindak dan gerak langkah partai.

Jujur saja ini semua menjadikan PDI Perjuangan sebagai satu-satynya partai ideologis yang seantiasa konsisten berjuang di jalur kerakyatan.

Saran saya Sahabat saya Bung Rachland lebih baik menahan diri untuk membuat statemen-statemen yang cenderung blunder dan kontraproduktif. Hormati alat kelengkapan negara dan juga hukum, fokus saja buktikan apa benar ada kriminalisasi yang dilakukan polri. Apa benar ada kriminalisasi? Atau memang sejatinya ada indikasi perbuatan kriminal?

Dan yang lebih penting lagi lebih baik kita urus partai kita sendiri saja, tidak perlu berpolemik, kasihan rakyat. Lebih baik lakukan kerja-kerja politik yang bermanfaat sehingga nanti partainya dipercaya rakyat.

Arteria Dahlan, ST, SH, MH
Anggota DPR RI Komisi III
Fraksi PDI Perjuangan

Facebook Comments Box