Kenaikan Harga Beras Sengaja Diciptakan Agar Bisa Impor

 Kenaikan Harga Beras Sengaja Diciptakan Agar Bisa Impor

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto menilai, kenaikan harga beras saat ini merupakan kondisi yang sengaja diciptakan agar memberi peluang beras impor masuk kedalam sistem pasar.

“Ketiadaan koordinasi antara Kemendag dan Kementan telah menimbulkan situasi yang absurd. Kondisi ini dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk mengambil keuntungan besar dengan menaikan harga beras. Harga beras medium lalu naik dan bertahan diatas HET. Selanjutnya Pemerintah memutuskan untuk impor beras”, papar Hermanto dalam keterangan persnya menanggapi heboh akan masuknya beras impor dari Vietnam dan Thailand yang dilakukan oleh Kemendag melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT. PPI).

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan, beras yang diimpor oleh pemerintah masuk dalam kategori khusus. Kriteria beras khusus ini dimuat di dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018, di mana beras tersebut harus memiliki derajat sosoh 5 persen dengan kadar air yang relatif lebih kering ketimbang beras medium dan premium. Beras khusus impor itu nantinya dijual dengan harga beras medium.

“Kemendag mencari pembenaran untuk melakukan impor beras. Dan penunjukan PT. PPI sebagai importir juga melanggar aturan. Menurut Perpres No 48 tahun 2016 dan Inpres No 5 tahun 2015, pengimpor semestinya adalah Perum Bulog”, ucap legislator dari FPKS ini.

Dengan akan masuknya beras impor tersebut petani tidak diuntungkan dengan kenaikan harga beras saat ini. “Semestinya pemerintah bisa mengatasi kenaikan harga beras dengan mengoptimalkan penyerapan pembelian beras dari petani dimana saat ini telah masuk musim panen”, tuturnya.

Lebih jauh ia menegaskan, impor beras tidak selaras dengan UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan. Undang-undang ini mengamanatkan kedaulatan pangan.

“Kedaulatan pangan itu artinya apa yang kita makan berasal dari yang kita produksi. Dengan kata lain pangan kita diproduksi di dalam negeri sendiri”, pungkas legislator dari dapil Sumbar I ini. (Joko)

Facebook Comments Box