Ini Tiga Garis Perjuangan Legislator Fraksi PKS se-Indonesia
YOKYAKARTA – Rapat Pleno Fraksi PKS DPR dan DPRD yang diikuti 1000 orang lebih berkomitmen mengokohkan khidmat PKS kepada rakyat. Bagaimana caranya?
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini yang menjadi Ketua Aleg PKS Nasional menjawabnya dengan tiga garis perjuangan Fraksi PKS di seluruh Indonesia yaitu “Tiga Pro”: Pro kerakyatan, Pro keummatan, dan Pro Pengokohan Nasionalisme Indonesia.
“Setiap Aleg PKS di semua tingkat harus paham, menghayati, dan membumikan tiga pro ini dalam setiap sikap dan kebijakan politiknya. Tidak boleh kebijakan Fraksi PKS keluar dari tiga koridor ini,” tegas Jazuli.
Bagaimana konkritnya? Jazuli mengatakan, Aleg PKS harus terus hadir di tengah-tengah rakyat, pahami kebutuhan mereka, selami kesulitan dan penderitaan mereka, berempati dengan permasalahan mereka.
Maka, Aleg PKS diharapkan akan Pro Rakyat. Fraksi PKS seluruh Indonesia juga telah menghadirkan terobosan Hari Aspirasi Rakyat agar seluruh rakyat semakin mudah menemui dan menyampaikan aspirasinya kepada Aleg PKS.
“Di tengah ekonomi rakyat yang sulit, Fraksi PKS tegas berpihak pada rakyat dengan menolak dan mengkritisi kebijakan penaikan harga-harga kebutuhan pokok, tarif listrik, bahan bakar, dan lain-lain. Kita juga kritisi berbagai kebijakan impor seperti impor beras, garam, kedelai, dan lainnya yang jelas merugikan petani,” terang Jazuli.
Tidak hanya besikap, Fraksi PKS DPR juga menginisiasi RUU prorakyat. Salah satunya, Fraksi PKS merupakan inisiator tunggal RUU Kewirausahaan yang diharapkan menjadi solusi pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi rakyat.
Pro keummatan, lanjut Jazuli, dilakukan dengan cara selalu dekat dan menjaga silaturahim dengan kyai, ulama, habaib, dan tokoh-tokoh agama agar setiap langkah dan kebijakan Fraksi PKS tidak menyimpang dari nilai-nilai agama dan aspirasi umat. Serta selalu terdepan dalam merespon isu-isu keummatan.
“Maka sikap Fraksi PKS tegas menolak perzinahan, perilaku LGBT, peradaran miras secara bebas, dan bahaya narkoba karena bukan saja bertentangan dengan nilai-nilai agama, akhlak, lebih dari itu merusak masa depan generasi bangsa,” katanya.
Fraksi PKS, lanjutnya, juga selalu terdepan dalam memperjuangkan legislasi yang mengatur masalah umat dengan keberpihakan yang kuat pada kepentingan umat seperti UU pornografi, UU Perbankan Syariah, UU Zakat, UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan UU Pengelolaan Dana Haji, termasuk RUU Pendidikan Pesantren, RUU KUHP, RUU Pelarangan Minuman Beralkohol. Di daerah Aleg-Aleg PKS DPRD juga aktif melahirkan perda-perda yang menumbuhkan semagat keberagamaan.
Terakhir, pro nasionalisme Indonesia diwujudkan Aleg PKS dengan menjaga Pancasila sebagai nilai identitas dan karakter serta kepribadian bangsa.
“Apa karakter bangsa Indonesia? Pancasila! Bangsa Indonesia itu bertuhan, beragama, berakhlak. Bangsa Indonesia juga menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab. Bersatu dan bersaudar. Mengedepankan musyawarah dan berlaku adil kepada seluruh rakyatnya,” kata Jazuli.
Fraksi PKS menjadi yang terdepan untuk mengcounter jika ada yang ingin menjadikan Indonesia atheis atau antiagama, bebas berbuat semuanya tanpa mengindahkan nilai dan etika, serta menjadikan Indonesia menjadi negara liberal bebas tanpa batas dan aturan. Makanya perilaku LGBT kita tolak, miras dan narkoba kita tolak, karena bukan karakter dan pasti bertentangan dengan identitas bangsa kita.
“Inilah komitmen dan garis perjuangan kami. Mohon doa dan dukungan semoga kami istiqomah dan meraih kemenangan besar pada pilkada dan pemilu mendatang,” pungkas Jazuli. (J3)