Bambang Patijaya Dukung Penuh Langkah Strategis Menteri ESDM Bahlil soal Kebijakan Impor Migas

 Bambang Patijaya Dukung Penuh Langkah Strategis Menteri ESDM Bahlil soal Kebijakan Impor Migas

JAKARTA – Ketua Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Bambang Patijaya mendukungan penuh langkah strategis yang ditempuh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia soal kebijakan impor migas.

Menurut Bambang, kebijakan tersebut dinilai sebagai upaya adaptif untuk menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui pendekatan politik dagang yang cermat.

“Langkah ini tidak hanya membantu dalam diversifikasi sumber energi, tetapi juga menjadi instrumen untuk menyeimbangkan neraca perdagangan bilateral kita dengan Amerika Serikat,” kata Bambang kepada wartawan Lintas Parlemen, Jakarta, Senin (21/4/2025)..

Sebagai informasi, Menteri Bahlil berencana meningkatkan impor minyak mentah (crude oil) dan gas petroleum cair (LPG) dari Amerika Serikat sebagai bagian dari strategi perdagangan luar negeri Indonesia.

Atas dasar itu, Bambang menerangkan, dalam rangka menyikapi tren proteksionisme global dan kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh sejumlah negara. Bambang Patijaya menilai langkah ini sebagai strategi yang tepat untuk membuka ruang negosiasi dalam forum bilateral dengan AS, terutama terkait tarif perdagangan yang mempengaruhi ekspor produk Indonesia.

“Peningkatan impor dari AS tidak serta-merta menambah total volume impor migas nasional, tetapi lebih merupakan redistribusi sumber pengadaan migas dari negara lain, seperti negara-negara di Timur Tengah,” ujar Bambang.

Di mana data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa dari total konsumsi LPG nasional yang mencapai sekitar 8,17 juta ton per tahun, Indonesia masih mengimpor sekitar 85 persen kebutuhan tersebut. Negara pemasok utama antara lain Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Arab Saudi, dan Aljazair.

Untuk itu, Bambang enekankan pentingnya langkah ini agar tetap memperhatikan prinsip win–win solution, yang tidak hanya bagi AS sebagai mitra dagang, tetapi juga terhadap negara-negara lain yang selama ini menjadi mitra strategis dalam pengadaan energi nasional.

“Kami mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Menteri Bahlil dalam menjalankan kebijakan Presiden Prabowo menghadapi tantangan perdagangan internasional, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia,” tegas Bambang.

Di akhir keterangannya, Bambang memastikan Komisi XII DPR RI akan terus mengawal dan memberikan masukan konstruktif terhadap kebijakan ini agar benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi bangsa dan negara.

Facebook Comments Box