Lagi, Kekerasa pada Ulama Terjadi, Din: Polri Harus Sigap!
JAKARTA – Satu per satu ulama di negeri ini mendapatkan perlakukan tak semestinya oleh oknum yang disebut ‘gila’. Sebagai contoh, hasil observasi sementara atas pelaku yang sebut gila itu adalah Asep Maftuh (45), terindikasi mengalami gangguan kepribadian.
Atas dasar itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mendesak segera kepada Polri untuk nenuntaskan seluruh kasus terkait persoalan tersebut. Kejadian tersebut meresahkan masyarakat.
Din meminta aparat bersungguh-sungguh mengusut tuntas siapa dalang dan apa motif terjadinya kekerasan terhadap tokoh agama dan rumah ibadah yang terakhir akhir-akhir ini seperti terjadi Kyai Pesantren Muhammadiyah di Paciran, Lamongan, Ahad (18/2/2018) kemarin.
“Saya mendesak Polri untuk bersungguh-sungguh mengusut tuntas siapa dan apa di balik ini semua,” kata Din pada wartawan, Ahad (19/2/2018) malam.
Din merujuk pada pendapat kriminolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Yesmil Anwar yang menyebutkan perlu penyelidikan mendalam dari polisi guna mengungkap apakah kasus ini disengaja atau tidak. Bagi Din, pihak kepolisian perlu melakukan upaya pencegahan dan perlindungan atas pemuka agama dan mengawasi ‘gila’ yang terkadang berpura-pura gila agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kepada umat beragama, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pihak yang tidak bertanggung jawab yang hanya ingin mengadu domba antar umat beragama dan menciptakan kekacauan dalam kehidupan masyarakat,” jelas Din juga Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah aksi penyerangan terhadap ulama dan ustadz oleh orang diduga gila. Itu mayoritas terjadi Jawa Barat. Adapun kasus pertama dialami KH Umar Basri pimpinan pondok pesantren Al Hidayah Cicalengka. KH Umar dianiaya di dalam masjid oleh pria diduga gila.
Kasus penganiayaan selanjutnya terjadi pada ustadz Prawoto (40) Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis) dianiaya tetangganya sendiri Asep Maftuh (45) yang diduga mengalami gangguan jiwa hingga tewas.
Tak selesai di situ, seorang pria diduga gila hendak masuk ke rumah pimpinan ponpes Nahdjussalam Cileunyi H Bibin Sarbani. Beruntung pria tersebut dapat ditangkap oleh para santri sebelum melancarkan aksinya. (HMS)