Begini Tanggapan Netizen Soal Fenomena Bule Kehabisan Ongkos

 Begini Tanggapan Netizen Soal Fenomena Bule Kehabisan Ongkos

Dua bule kehabisan ongkos di Pekalongan (foto: detik)

JAKARTA – Akhir-akhir ini penomena bule yang kehabisan ongkos saat berlibur ke Asia termasuk Indonesia makin ‘meresahkan’. Pasalnya, saat kehabisan ongkos dengan uang pas-pasan para bule itu ‘mengemis’.

Berbeda saat warga Indonesia saat berlibur ke luar negeri yang super ketat terkait kemampuan keuangan. Harus mengurus berbulan-bulan, bahkan harus memperlihatkan rekening koran.

Sangat wajar jika ada menyebut, banyaknya bule kehabisan ongkos karena Pemerintah telah melonggarkan mereka ke Indonesia tanpa regulasi ketat dari pihak Imigasi.

Meski dibantah oleh pihak Imigran. Melalui Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno mengatakan, banyaknya warga negara asing yang kehabisan ongkos kemudian menggelandang di Indonesia sebagai fenomena global. Tak hanya di Indonesia.

“Soal fenomena (bule kehabisan ongkos, red) ini, dalam konteks negara global (biasa saja). Fenomena ini sudah banyak terjadi di banyak tempat. Dalam soal international imigration atau people movement, hal ini merupakan bagian dari peristiwa keimigrasian,” kata Agung pada wartawan, Selasa (26/2/2018).

Yang terbaru, seorang bule kehabisan ongkos WNA Selandia Baru tiba Jakarta terjadi pada Sabtu (24/2/2018) lalu. Melalui akun instagram TMC Polda Metro Jaya, kedua bule tersebut ditemukan di tepi jalan.

Dengan kebesaran hati, polisi membantu WNA itu untuk sampai tujuannya ke Cirebon, Jawa Barat dengan menaiki sebuah truk.

Bagaimana tanggapan netizen melihat fenomena itu. 

“Banyak juga di Jakarta ….. bule yg kehabisan ongkos.
Terutama di daerah jl. Sabang,, jl jaksa …. Seharusnya merekpun harus diwajibkan punya dana tabungan, seperti halnya berlaku kalau pergi ke Eropa atau Amerika.”

“Kelihatannya turis asing yang ‘kehabisan uang’ sudah menjadi fenomena atau ‘tren tersendiri’ di beberapa negara Asia (Indonesia salah satunya) dalam beberapa tahun belakangan ini. Turis asing tersebut rata-rata berasal dari negara yang mendapat fasilitas bebas visa ke Indonesia.”

“Call me bitter and angry i don’t mind. Mau LIBURAN ke luar negeri itu susah urus visa. Dokumennya macem-macem, termasuk rekening koran 3 bulan terakhir. Ini turis mizqin masuk Indo bebas visa, duitnya abis eh ngemis. Tell me how it’s fair.”

“Harusnya pihak imigrasi @ditjen_imigrasi lebih ketat sama turis asing, bukan hanya Kita aj yg d perketat u/ k LN, ky gini nyusahin aja, harusnya langsung kirim k kedutaan masing2, jgn Kita yg urusin.”

“Semoga bukan inteljen asing yg sdg undercover.”

“Kalau sepengamatan saya, Indonesia kan telah memberlakukan kebijakan bebas visa ke lebih dari 100 negara. kebijakan ini digadang-gadang untuk mendatangkan wisatawan mancanegara tuk datang ke Indonesia, tapi banyak minusnya menurut saya, kebijakan ini secara tidak langsung mengakomodir banyaknya WNA yang jadi pekerja ilegal seperti dari Tiongkok, dan mungkin juga seperti kasus bule yang kehabisan ongkos.”

“saya setuju angkat masalah izin tinggalnya, imigrasi kurang perhatian dan pengawasan thdp WNA.”

“Bagi saya kebijakan bebas visa itu bukan solusi, melainkan hanya mengejar jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Tetapi tidak mampu menyelesaikan persoalan pembenahan bagi pemasukan sumber keuangan negara melalui Kementerian Parawisata. Yang perlu dilakukan itu adalah, terobosan baru dengan mengoptimalkan potensi kebudayaan dan kearifan lokal melalui promosi destinasi yang terstruktur.”

Facebook Comments Box