Irjen Heru Winarko Jadi Kepala BNN, Ini Tanggapan MUI
JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengucapkan Selamat atas dilantiknya Irjen Heru Winarko menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Budi Waseso (Buwas) yang pensiun. Dengan resminya Irjen Heru Winarko menjabat sebagai Kepala (BNN) MUI berharap Irjen Heru melanjutkan kerja-kerja Komjen Buwas.
“MUI berharap bahwa Kepala BNN yang baru dapat meneruskan dan meningkatkan program dan kegiatan pendahulunya biar ada kesinambungan dan perubahan yang lebih progresif dalam penanggulangan bahaya narkoba,” kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi, Jumat (2/3/2018).
Untuk itu, MUI berharap agar kepemimpinan BNN Irjen Heru dapat meningkatkan sinergisitas dengan lembaga dan instansi baik pemerintah maupun swasta agar dicapai hasil yang maksimal.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa tantangan bahaya narkoba sudah pada taraf darurat sehingga dibutuhkan kerjasama semua pihak,” kata politisi PPP yang saat ini sebagai Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jawa Tengah IX ini.
Zainut menyampaikan, MUI tetap berkomitmen untuk menyatakan perang melawan narkoba dengan segala macam bentuk dan jenisnya.
“Menjadi tugas berat Kepala BNN yang baru untuk mengusut tuntas para bandar dan pelakunya serta memutus mata rantai jaringan sindikasinya, agar dapat menghentikan peredaran pasarnya,” terang Zainut.
“Kami menengarai bahwa produsen dan jaringan obat terlarang masih banyak beroperasi di berbagai daerah dengan modus dan kreatifitas produk turunan yang beragam jenisnya. Untuk hal tersebut kami meminta kepada aparat kepolisian dan BNN untuk terus meningkatkan operasi dan kewaspadaannya,” sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik Irjen Pol Drs Heru Winarko, SH sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3/2018) kemarin.
Heru Winarko dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14/M Tahun 2018 tanggal 28 Februari 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Narkotika Nasional.
Ditemui usai pelantikan, Presiden Joko Widodo mengungkap alasan menjatuhkan pilihannya kepada Heru Winarko. Menurutnya, pengalaman dan integritasnya selama berada di KPK akan sangat berguna untuk BNN.
“Kita ingin agar BNN ini nantinya memiliki standar-standar yang baik seperti yang Pak Heru sudah terapkan di KPK. Standar-standar yang dibawa dari KPK ke BNN. Baik standar governance, standar tata kelola organisasi, dan yang paling penting sisi integritas. Karena di peredaran narkoba uangnya besar sekali, omzetnya besar. Mudah menggoda orang untuk berbuat tidak baik,” jelas Jokowi. (HMS)