Rupiah Anjlok, Bamsoet Waswas Soal Cicilan Utang Negara

 Rupiah Anjlok, Bamsoet Waswas Soal Cicilan Utang Negara

JAKARTA – Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan pemerintah memperhatikan kemampuan membayar utang. Bambang menyampaikan peringatan itu seiring depresiasi rupiah terhadap USD.

Legislator Golkar yang beken disapa dengan panggilan Bamsoet itu mengatakan, utang luar negeri pemerintah hingga akhir Februari lalu sudah mencapai Rp 4.754 triliun. Menurutnya, depresiasi kursi rupiah bisa berimbas ke beban dalam membayar utang.

Legislator Golkar itu menambahkan, meski rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) masih di bawah 30 persen, tapi anjloknya kurs rupiah bisa berimbas ke APBN. “Imbasnya ke pembayaran cicilan utang luar negeri yang makin membebani APBN,” ujarnya, Rabu (7/2).

Karena itu, Bamsoet meminta Komisi XI DPR mendorong pemerintah untuk berhati-hati dalam mengelola utang negara. Politikus berlatar pengusaha itu juga mengingatkan pemerintah agar menggunakan dana hasil utang untuk sektor-sektor produktif. “Sehingga mampu menghasilkan penerimaan negara,” harapnya.

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, Kementerian Keuangan harus memperhatikan persoalan tentang rendahnya penerimaan negara sekaligus mencari solusinya. “Agar Kementerian Keuangan terutama Direktorat Jenderal Pajak untuk memenuhi target penerimaan pajak 2018,” pungkasnya. (MM)

Facebook Comments Box