PSI Dapat Apa di Kabinet Jokowi?
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempunyai keyakinan atau haqul yakin Jokowi akan kembali jadi Presiden RI. Saking yakinnya, PSI membuat formasi kabinet pemerintahan Jokowi jilid II di tahun 2019.
Beragam tanggapan dari dari formasi kabinet Jokowi jilid II itu. Dari partai oposisi Gerindra melalui Wakil Ketua Komisi III dari F-Gerindra Desmond Mahesa menilai, formasi kabinet Jokowi Jilid II versi PSI seperti mimpi di siang bolong alias yang ditempuh PSI tidak rasional.
“Ngapain kita menanggapi kalau orang lagi mengkhayal? Kalau orang mengkhayal kita komentar apa? Ini juga salah kan. Karena saya lihat rasionalitasnya juga nggak ketemu,” kata Desmond pada wartawan detik.com, Ahad (25/3/2018) kemarin.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) mengatakan apa yang disampaikan PSI itu terlalu pagi. Ia menanggapi usulan itu terlalu dini untuk dimunculkan.
“Masih terlalu pagi ya. Ini kan masih tahun 2019,” kata Rommy menjelang pertemuan tertutup dengan PDIP di markas DPP partainya, Jl Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/3/2018).
PPP belum memikirkan soal formasi kabinet mendatang. Yang jadi konsentrasi partai berlambang Kakbah saat ini adalah Pilkada Serentak 2018.
“Yang menjadi fokus perjuangan PPP adalah keinginan untuk memenangi pemilukada,” ujar Rommy.
Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyindir PSI. Ia menyebut PSI jangan mengajari bebek berenang.
Bahkan Baidowi menanggapi serius susunan kabinet pemerintahan Jokowi Jilid II yang dibentuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia menegaskan, partainya saja tidak berani melakukan hal tersebut, padahal selama ini terbukti telah mengikuti pemilu selama 9 kali.
“Kami sebagai parpol yang sudah 9 kali ikut pemilu, hanya bisa memberikan bukti karena sudah teruji,” ujar Baidowi, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Selasa (27/3/2018).
Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Andreas Hugo Pareira minta PSI ikut pemilu dulu. Menurut Andreas, usulan PSI itu tak perlu ditanggapi serius.
“Ah, mereka hanya bikin sensasi-sensasi opini untuk menarik perhatian. Jangan melihat itu sebagai hal terlalu serius,” kata Ketua Andreas kepada wartawan, Senin (26/3/2018).
Anggota DPR asal daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur 1 ini, menilai, PSI belum layak mengusulkan nama-nama untuk kabinet Jokowi di masa kepemimpinan yang akan datang. Sebab, PSI merupakan partai pendatang baru yang tak memiliki pengalaman.
“Ikut pileg dan pilpres saja belum, kok sudah menyusun kabinet,” ujar anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Sebaliknya, Partai Golongan Karya (Golkar) tidak mempermasalahkan jika Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyusun nama-nama untuk Kabinet Kerja Jilid II jika Joko Widodo (Jokowi) jadi Presiden di Pilpres 2019. Golkar justru menilai hal tersebut bagus-bagus saja.
“Ini adalah proses penjaringan ingin dapat masukan, saya rasa ini bagus-bagus aja,” kata Ketua DPP Golkar Meutya Hafid, saat dihubungi detikcom, Minggu (25/3/2018).
Meutya menilai langkah PSI mengumumkan nama-nama calon menteri Jokowi jilid II sebagai proses penjaringan untuk memberi masukan dari masyarakat. Hal itu dikatakan karena ada nama-nama lain selain dirinya yang dicalonkan sebagai Menkom Info dan Big Data versi PSI.
“Namanya orang nyalonin ya. Ini juga kan ada beberapa nama, jadi saya melihatnya lebih kepada proses penjaring bagi PSI untuk memberi masukan, tapi nenti juga akan ada masukan dari masyarakat. Dan kedua keputusan akhirnya ada di Pak Presiden jika nanti terpilih periode duam” ujarnya.
Berikut nama calon menteri Kabinet Jokowi:
1. Calon Menko Polhukam: mantan Ketua MK Prof Dr Jimly Asshidiqie dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
2. Calon Menko Perekonomian: mantan Menkeu Muhamad Chatib Basri dan pengusaha Theodore Permadi Rachmat.
3. Calon Menko Pembangunan SDM & Kebudayaan: mantan Mendag Prof Marie Elka Pangestu, Ketum PPP M Romahurmuziy dan Politikus PDIP M Prananda Prabowo.
4. Calon Menko Kemaritiman: KSAL Laksamana Ade Supandi dan mantan KSAL Laksamana (Purn) Marsetio.
5. Calon Sekretaris Negara: mantan Rektor UGM Prof Dr Pratikno dan mantan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
6. Calon Menteri Perecananaan Pembangunan/Kepala Bappenas: ekonom dari UGM A Tony Prasetiantono, A Prasetyantoko dan mantan Menkeu Bambang Brodjonegoro.
7. Calon Menteri Luar Negeri: eks Wamenlu Dinno Patti Djalal, Dubes RI untuk Inggris Rizal Sukma dan Retno Lestasi Priansari Marsudi.
8. Calon Menteri Dalam Negeri: Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar, eks Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan Gubenur Jatim Soekarwo.
9. Calon Menkum HAM: ahli hukum Todung Mulya Lubis, hakim MK Saldi Isra dan pakar hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar.
10. Calon Menhan: Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, eks Seskab Andi Widjajanto dan pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana.
11. Calon Menkom Info dan Big Data: Politisi Hanura M Arief Sapi’ie, anggota Dewan Pers Nezar Patria, Politikus Golkar Meutya Hafid dan Pemred Kompas TV Rosiana Silalahi.
12. Calon Menkeu: ekonom Aviliani, Kepala BKPM Thomas Lembong, ekonom Arianto A Patunru dan eks Direktur BEI Friderica Widyasari.
13. Calon Menteri BUMN: Rini Sumarno, Rhenald Kasali, Ari Perdana dan Arnes Lukman.
14. Calon Menteri UKM, Ekonomi Kreatif, Startup dan Pemuda: Pemred NET TV Wishnutama, Produser film Mira Lesmana dan Bernhard Subiakto.
15. Calon Menteri Perindustrian: ekonom Faisal Basri, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dan Ilham Akbar Habibie.
17. Calon Mendag: Hariyadi Budi Santoso, Nur Harjanto, M Lutfi dan Arief Budimanta.
18. Calon Menteri Ketenagakerjaan: Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka, Velis Vernando dan aktivis buruh Wahyu Susilo.
19. Calon Menteri Infrastruktur, Agraria, Tata Ruang dan Kepala BPN: Basuki Hadimuljono, Dwi Soetjipto, Politikus Demokrat Mulyadi.
20. Calon Menteri Perumahan: Politikus PDIP Charles Honoris, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Gregorius Antar.
21. Calon Menteri Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perubahan Iklim: Agus Sari, aktivis perempuan Nurul Almy, aktivis lingkungan Silverius, dan Alue Dohong.
22. Calon Menteri Agama: Abdul Mukti, Nadirsyah Hosen, Khtaib Aam PBNU Yahya Cholil, dan Lukman Hakim Saifudin.
23. Calon Menkes: Nila F Moeloek, dr Lie Agustinus, Mariya Mubarika dan dr Shannaz.
24. Calon Mensos dan Mitigasi Bencana: M Alfatih, Rahmawati Husein, dan Nihayatul Wafiroh.
25. Calon Menteri Kesetaraan Gender, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak: Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, Alissa Wahid, Politikus PKB Luluk Nur Hamidah, aktivis anak Seto Mulyadi dan Neng Dara Affiah.
26. Calon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Hilmar Farid, M Sayuti dan Muhadjir Effendy.
27. Calon Menristekdikti: AA GN Ari Dwipayana, Syafiq Hasyim dan Sulfikar Amir.
28. Calon Menpora: Erick Tohir, Budi Karya Sumadi, Desi Arryani, dan eks pemain bulutangkus Susi Susanti.
29. Calon Mendes PDTT: Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko, Bupati Batang Yoyok Riyo dan Arie Sujito.
30. Calon Menteri Pariwisata: Peter F Gontha, Elia Massa Manik, menteri ESDM Ignasius Jonan dan Umar Hadi.
31. Calon Sekretaris Kabinet: Politikus PDIP Pramono Anung, Sandra Hamid dan Politikus Golkar Rizal Mallarangeng.
32. Calon Kepala Staf Kepresiden: Politikus PDIP Maruarar Sirait dan presenter Najwa Shihab.