MUI Apresiasi Sikap Guburnur Anies Pindahkan Tarawih di Monas ke Istiqlal

 MUI Apresiasi Sikap Guburnur Anies Pindahkan Tarawih di Monas ke Istiqlal

JAKARTA – Jika pemimpin itu bijaksana maka para rakyat bisa hidup damai dan tentram. Itu diperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakhiri polemik shalat tarawih di Monas.

Bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI), keputusan Pemprov DKI memindahkan rencana shalat tarawih dari Monas ke masjid Istiqlal merupakan keputusan yang sangat bijaksana dan patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.

“Keputusan tersebut membuktikan Pemprov DKI benar-benar mendengar dan menyerap saran dan pendapat dari berbagai pihak khususnya dari ormas Islam seperti MUI, NU dan Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya,” kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi, Selasa (22/5/2018).

Zainut sepakat dengan alasan Gubernur Anies batalkan shalat tarawih. Jika berbicara masalah ibadah pendapat ulama yang harus didahulukan, sehingga dapat memberikan solusi keagamaan yang lebih maslahat, mengakhiri polemik, pro dan kontra yang tidak produktif antarelemen umat yang justru keluar dari tujuan semula yaitu menciptakan kebersamaan umat Islam dalam memaknai Ramadan yang agung.

“Saya yakin keputusan Pemprov DKI ini akan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh ormas Islam dan masyarakat Muslim DKI Jakarta,” ujar Anggota Komisi IV DPR dan MPR RI asal Fraksi PPP.

“Harapan kami terawih akbar yang diinisiasi oleh Pemprov DKI ini akan menjadi tradisi baik yang terus dihidupkan di bulan Ramadan setiap tahun, dan menjadi model yang dapat dicontoh oleh daerah lain, karena selain memiliki tujuan mulia yaitu memakmurkan masjid dan mensyiarkan agama, juga menjadi ajang silaturahmi yang indah antara umat, ulama dan umara-nya,” papar Zainut yang pernah memimpin IPNU dua periode ini.

Sebelumnya, Gubernur Anies mematuhi rekomendasi dari MUI dan Ormas Islam untuk memindahkan salat tarawih akbar di monas ke masjid. Anies memindahkan salat tarawih itu di Masjid Istiqlal.

Sejatinya, salat tarawih akbar rencananya digelar pada Sabtu, 26 Mei 2018.

Ada yang mensinyalir, kekhawatiran pihak kontra terhadap shalat tarawih di Monas bisa mencatat sejarah baru mengulangi torehan massa aksi 212 di. Dan itu bisa berefek pada pemilu 2019. Benarkah? (HMS)

Facebook Comments Box