Alfian Tanjung Vonis Bebas, Komisi III DPR: Ini Jadi Pelajaran Besar untuk Penegak Hukum Indonesia
JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi angkat suara suara terkait vonis bebas Ustadz Alfian Tanjung. Bagi Politisi PKS ini, kasus itu harus menjadi pembelajaran untuk para penegak hukum di Indonesia.
Habib Aboe sapaan akrab Aboe Bakar Al Habsyi menjelaskan, dalam putusannya majelis hakim menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Ust Alfian Tanjung memang terbukti. namun bukan tindak pidana.
“Akibatnya masyarakat akan menyimpulkan bahwa ada upaya mempidanakan,padahal perbuatan tersebut bukan tindak pidana. Akhirnya, kondisi ini akan semakin menguatkan adanya asumsi sedang terjadi kriminalisasi terhadap ulama dan aktifis Islam,” jelas Habib Aboe ini.
Belajar dari kasus ini, lanjutnya, aparat harus lebih berhati hati dalam memproses sebuah perkara. Apalagi jika hal tersebut sedang menjadi perhatian publik.
“Aspek profesionalitas dan proporsionalitas harus dikedepankan. Sehingga para penegak hukum akan mendapatkan kepercayaan dari publik secara baik,” ujarnya.
“Secara khusus saya menyarankan agar pihak kejaksaan tidak perlu mengajukan banding atas putusan PN Jakarta Selatan tersebut. Secara pribadi memang perkara ini sangat summir, karena apa yang ditulis oleh Ustadz Alfian Tanjung hanya menyitir sebuah buku. Namun demikian, tentunya kita persilahkan kepada jaksa untuk menggunakan haknya,” paparnya.
Sebelumnya, mitra Habib Aboe di Komisi III dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Masinton Pasaribu mengaku vonis bebas terhadap terdakwa kasus ujaran kebencian Alfian Tanjung akan menjadi preseden buruk terhadap penegakan hukum di Indonesia.
Pasalnya, kata Masinton, Alfian dilaporkan atas tuduhan yang tidak memiliki dasar. Untuk itu, tegas Masinton, majelis hakim sejatinya menjadikan hal tersebut sebagai salah satu pertimbangan hukumnya dalam menangani kasus perkara hukum. (HMS)
