Herman Khaeron: Sejak Awal Kita Sudah Ragu Komitmen Pemerintah Tidak Naikan BBM
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron sudah jauh-jauh hari sudah meragukan komitmen pemerintah tidak akan menaikan harga BBM non-subsidi. Herman mengakui, hal itu dilihat dari kebijakan-kebijakan yang ditelurkan oleh pemerintah selama ini.
“Sejak awal kita sudah menyangsikan (ragu) komitmen pemerintah tidak menaikan BBM nonsubsidi. Di tengah kondisi harga minyak dunia yang melambung, kondisi harga keekonomian BBM nonsubsidi tidak bisa ditekan,” kata Herman saat dihubungi, Jakarta, Senin (2/7/2018).
Menurut Herman, ada sejumlah persoalan melanda sistem perekonomian di tanah air. selain karena harga minyak dunia yang melambung, juga tergerusnya rupiah terhadap dolar sangat mempengaruhi harga BBM.
“Memang dari dulu kita menyangsikan tekad pemerintah untuk tidak menaikan semua jenis BBM dalam tahun ini. Kita lihat sekarang dampaknya,” teramg Herman.
Herman menyampaikan, situasi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) juga mengalami kenaikan yang tidak dapat ditahan. Semua menjadi tanggung jawab pemerintah yang memiliki konsekuensi untuk menaikan subsidi BBM.
Bahkan Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah jauh-jauh hari memprediksi ICP pada tahun 2019 berada pada kisaran 60-70 dolar Amerika Serikat per barel. Itu disebabkan dinamika global serta ketidakmampuan negara produsen minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan dunia.
“Ada masalah memang terkait harga BBM di Indonesia. Ketika, atau jika semua itu dibebankan kepada PT Pertamina sebagai koorporasi maka keuangan Pertamina akan jebol. Bahkan sangat sulit untuk melakukan investasi atau pengembangan di internal koorporasi,” Herman.
Untuk itu, politisi Partai Demokrat ini meminta pada Pemerintah untuk transparan melihat situasi yang ada. Khususnya di tengah kondisi yang memiliki cukup tinggi risiko, maka pihak pemerintah bisa menghitung secara tepat mekanisme penentuan harga dan subsidi tersebut.
Untuk diketahui, dengan kebijakan itu BBM jenis mengalami kenaikan per 1 Juli 2018. Harga Pertamax di Jakarta per 1 Juli sebesar Rp 9.500 per liter atau naik Rp 600 dibanding sebelumnya Rp 8.900 per liter.
Sementara warga Pertamax Turbo naik menjadi Rp 10.700 per liter dari sebelumnya Rp 10.100 per liter. Harga Dexlite naik menjadi Rp 9.000 per liter dari sebelumnya Rp 8.100 per liter. Selanjutnya, Pertamina Dex naik Rp 500 dari Rp 10.000 menjadi Rp 10.500. (HMS)